YUTELNEWS.com | Kantor dan wartawan BatamNow.com akhir-akhir ini dibayang-bayangi “intimidasi” dari orang tak dikenal.
“Kami merasa belakangan ini sedang dibayangi teror, seiring dengan sejumlah laporan peristiwa yang kami terima,” ujar Hamansyah Rangkuty, wartawan BatamNow.com.
Bukan tanpa sebab, seorang penjaga ruko yang bertugas setiap malam di Komplek Ruko The Central Sukajadi, Batam, bahkan telah mengingatkan wartawan media ini agar lebih waspada.
Hal itu ia sampaikan setelah mengamati gerak-gerik beberapa orang yang tampak mencari-cari kantor BatamNow.com pada malam hari.
“Saya minggu lalu ditanya oleh dua orang pakai masker dan helm yang datang malam-malam ke komplek ini, menanyakan kantor BatamNow.com. Tapi setelah saya tunjukkan, mereka justru keluar dari komplek,” ujar penjaga itu.
Ia menambahkan, gerak-gerik dua orang tersebut tampak mencurigakan, karena setelah ditunjukkan kantor itu mereka semacam berbisik.
“Mereka seperti hanya ingin melacak posisi kantor media ini saja dari jauh saya lihat, mereka cuma memperhatikan sebentar lalu pergi berboncengan naik motor,” katanya.
Hal senada diungkapkan Hamdani, sopir taksi online yang biasa mangkal di dekat kantor BatamNow.com.
Ia menyebut, pada Rabu (05/11/2025) sekitar pukul 21.00 WIB, ia melihat dua orang bersembunyi di balik pepohonan dengan lingkungan yang gelap di samping tembok kantor BatamNow.com.
“Saat saya hendak memarkirkan mobil, mereka agak bergegas dan saat saya tanya, mereka diam saja dan menatap tajam ke arah saya lalu pergi. Saat itu kantor BatamNow.com dalam kondisi tutup karena sudah malam,” tutur Hamdani.
Ia menambahkan, kecurigaannya semakin kuat karena sempat melihat salah satu dari mereka seperti menyembunyikan sesuatu di punggungnya. “Itu feeling saya saja, tapi terlihat mencurigakan,” katanya.
Selain kejadian itu, wartawan BatamNow.com juga menerima telepon dari orang yang tak mau mengenalkan dirinya kecuali dengan suara setengah memaksa agar berita tentang limbah elektronik (e-waste) tidak diberitakan, bahkan meminta agar berita yang sudah tayang diturunkan (take down).
Namun ketika ditanya berita limbah mana yang dimaksud, penelepon tersebut langsung memutus sambungan.
Belum diketahui secara pasti apakah serangkaian peristiwa tersebut berkaitan dengan pemberitaan media ini.
Namun, Hamansyah menduga, tekanan yang dialami redaksi kemungkinan terkait dengan laporan investigatif yang sedang mereka garap.
“Memang belum bisa dipastikan, tapi kami menduga bayang-bayang intimidasi ini berkaitan dengan pemberitaan kita soal judi, limbah elektronik ilegal,” ujarnya.
Sementara menurut, Ketua Dewan Penasihat (Wanhat) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepri, Marganas Nainggolan, pihak yang keberatan agar menyampaikan secara langsung terkait masalah pemberitaan.
“Sampaikan secara langsung mengenai dengan keberatan atas pemberitaan jangan melalui intimidasi,” kata Marganas.
Sebagaimana kata Hamansyah, BatamNow.com aktif memberitakan penahanan ratusan kontainer limbah elektronik (e-waste) ilegal asal Amerika Serikat di Batam.
Hingga awal November 2025, Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Tipe B Batam bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) telah menahan 316 kontainer yang diduga berisi limbah elektronik ilegal, dan jumlah itu masih bisa bertambah.
Berdasarkan data yang diperoleh BatamNow.com dari KPU BC Batam, ada tiga perusahaan yang disebut sebagai importir:
PT Logam Internasional Jaya (LIJ) — 164 kontainer
PT Esun International Utama Indonesia (EIUI) — 129 kontainer
PT Batam Battery Recycle Industries (BBRI) — 13 kontainer.
Seluruh kontainer tersebut kini tertahan di Pelabuhan Terminal Peti Kemas Batu Ampar, Batam.
Investigasi BatamNow.com di lapangan menemukan berbagai kejanggalan, mulai dari dugaan perusahaan fiktif, identitas pemilik yang tidak jelas, hingga potensi ancaman racun di lokasi kerja.
Menurut Hamansyah, dugaan teror ini telah diserahkan penangannya ke tim pengacara Panahatan Nainggolan SH.
“Kalau tekanan eksternal ini makin kuat dan bukti-bukti sudah lengkap, kami akan melaporkannya secara resmi ke pihak kepolisian. Namun secara pribadi, kami sudah menyampaikan hal ini kepada rekan-rekan penegak hukum,” tegas Hamansyah, jurnalis yang sebelumnya dikenal pernah membongkar jaringan penyelundupan IMEI lintas Singapura–Batam itu dengan cara menyamar dalam rombongan joki IMEI. (red)
Sumber Batamnow





















