Siaga 24 Jam, Ujang Supriatna Driver Ambulance Desa Mekarjaya Ingin Hadirkan Kebahagiaan di Tengah Masyarakat

You Tell News - Lugas, Berwibawa dan Menarik

YUTELNEWS.com | Bandung Barat- Tugas dan tanggung jawab yang di emban oleh seorang Driver (supir ambulance ) desa sangatlah mulia. Disamping pengabdian terhadap Pemerintah Desa dan masyarakat, hati harus tetap sabar dan ikhlas bahkan lebih mengedepankan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi.

Tidak dipungkiri keberadaan driver ambulance ini amatlah sangat penting dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama untuk mengantar ataupun menjemput pasien dalam kondisi apapun.

Mereka juga harus menghadapi banyak tantangan selama menjalankan tugasnya sebagai driver ambulance, karena selain harus menentukan perjalanan dengan baik, mereka juga kerap harus ikut membantu keluarga pasien, bahkan, bekerja menjadi Driver ambulance bisa dibilang penuh tantangan.

Ujang Supriatna, salah satu driver ambulance yang sudah mengabdi dan mendedikasikan dirinya menjadi driver ambulance selama 4 tahun di lingkup pemerintahan kewilayahan, tepatnya di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Tak Hanya itu, ia juga di dukung pada tugas tersebut oleh wadah atau komunitas driver ambulance yang di namakan ABTHREE (Ambulance Bandung Barat Bersatu), yang sudah ia bentuk dan menjadi pengurus dalam komunitas tersebut sehingga mendapat dukungan penuh dari para driver Ambulance sebagian baik dari wilayah Cililin, Cipongkor, Rongga, dan desa-desa lainya khususnya yang ada di wilayah Kabupaten bandung barat

Ia juga merupakan seorang tenaga honorer yang menjalani pekerjaan sebagai driver ambulance. Sebagai sopir ambulance Pemdes mekarjaya, sudah menjadi tugas dan rutinitasnya menjemput dan mengantar pasien di dalam kota.

“Bagi Saya, membawa Ambulance merupakan profesi yang tidak terpikirkan sebelumnya, namun ini sudah merupakan garis takdir dari-Nya, sebuah garis skenario yang mungkin menurut sebagian manusia biasa merupakan garis yang sulit bagi kita untuk menjangkaunya dikarenakan kemampuan kita yang terbatas,” tutur Ujang Supriatna, kepada Wartawan, Kamis (7/4/2024)

“Dua puluh empat (24) jam saya siap memberikan pelayanan maksimal tanpa pamrih, tatkala ada warga yang sakit, baik tua maupun muda. Langkah pertama melakukan koordinasi dengan pimpinan atau kepala desa, berikutnya mengumpulkan surat atau perlengkapan yang di butuhkan selanjutnya membawa pasien untuk berobat ke rumah sakit,” tambah Ujang Supriatna

Ujang Supriatna, yang akrab disapa Kang Ujang ini juga menuturkan masa-masa ketika pandemi covid 19 yang begitu luar biasa dalam menjalankan tugasnya menjadi sopir ambulan. Pada saat wabah pandemi covid 19 menghantam kesehatan di seluruh dunia selama 2 tahun itu menjadikannya sebuah pengalaman berharga, karena banyak hal yang bisa dipetik untuk diambil hikmahnya selama bertugas.

“Banyak suka-dukanya menjadi sopir ambulan, apalagi dimasa pandemi Covid 19 dulu, tugas yang amat sangat begitu berat buat saya pada saat itu. Saya ikhlas menjalankan tugas yang bisa dikatakan berat tersebut. Saya hanya berharap, mudah-mudahan saja semua itu akan menjadi amal baik buat saya dan bekal nanti di akhirat,” ucapnya.

Dengan membantu pasien untuk bertemu keluarganya yang telah menunggu di rumah, atau sebaliknya mengantarkan pasien ke rumah sakit, Ia mengaku hatinya merasa lega. Sebagai sopir ambulance, dirinya berjanji akan terus bekerja dengan tulus dan gembira untuk menghadirkan kebahagiaan kepada pasien atau keluarganya tersebut.

Menurutnya, tak ada niat lain kecuali mengabdikan diri untuk menjadi sopir ambulance yang baik dan terus menghadirkan kebahagiaan di tengah masyarakat.

Didin Yoyo