Paslon Walikota/Wakil Walikota Langsa No.Urut 4 Sofyanto-Abdullah Paparkan Visi-Misi

YUTELNEWS.com | Kota Langsa – Calon Walikota dan Wakil Walikota Langsa nomor urut empat, pada sidang paripurna istimewa penyampaian visi, misi dan program kerja masa jabatan periode 2025-2030.

Kegiatan diselenggarakan di ruang Paripurna DPRK Langsa sebagai tahapan Pilkada Serentak Tahun 2024, Rabu (25/09/2024).

Calon Walikota dan Wakil Walikota Langsa Sofyanto dan Abdullah, memaparkan;

VISI : Langsa islami, maju, sejahtera dan berkelanjutan.

Visi, pembangunan Kota Langsa tahun 2025-2045 adalah kondisi Kota Langsa yang diharapkan lebih Islami, Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan sebagaimana tujuan nasional yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

ISLAMI merupakan suatu kondisi masyarakat Kota Langsa yang menjalankan segala aspek kehidupannya berdasarkan nilai-nilai Islam dalam aspek aqidah, syariah dan akhlak, menjunjung tinggi adat dan kebudayaan yang Islami, serta menghargai keberagaman.

MAJU tercermin dari kondisi masyarakat Kota Langsa yang berdaya, modern, tangguh, inovatif, dan adil serta memiliki berbagai keunggulan di segala bidang dan berperadaban tinggi sehingga mampu bersaing ditingkat nasional dan global.

Kondisi ini dicirikan dengan meningkatnya kualitas SDM,menguatnya ekonomi, kelembagaan yang sehat, pranata-pranata dan nilai-nilal yang mendasari kehidupan sosial dan politik yang dinamis.

SEJAHTERA tercermin dari kondisi masyarakat Kota Langsa yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dalam aspek ekonomi, sosial, dan spiritual.

Masyarakat Kota Langsa yang sejahtera merupakan masyarakat yang makmur, berpenghasilan yang cukup, memiliki pendidikan, lapangan usaha dan lapangan kerja yang layak, terbebas dari kemiskinan, memiliki rasa kepedulian yang tinggi, memiliki kualitas kesehatan dan didukung oleh kondisi lingkungan dan perumahan yang baik.

BERKELANJUTAN adalah kondisi pembangunan Kota Langsa yang dapat menjaga keberlangsungan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan serta memperhatikan keseimbangannya dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat sehingga terjaminnya modalitas generasi mendatang untuk melanjutkan estafet pembangunan secara sehat.

MISI :

1. Penguatan pelaksanaan syariat Islam secara Kaffah dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat

2. Pembentukan dinas pendidikan dayah.

3. Program percepatan kesejahteraan masyarakat melalui program Langsa sejahtera.

4. Membangun infrastruktur untuk percepatan pertumbuhan ekonomi.

5. Mempercepat pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis sumber daya manusia dan alam.

6. Mensinergikan program pembangunan Pusat, Propinsi, Kota dan Gampong di setiap tingkatan.

7. Mengoptimalkan keterpaduan pembangunan dari Instansi serumpun pemerintahan.

8. Menciptakan manusia unggul Kota Langsa melalui pendidikan terpadu.

9. Memastikan pelayanan Sosial dasar masyarakat terpenuhi, Kesehatan dan Pendidikan dasar

10. Memastikan pembangunan berkelanjutan, ramah lingkungan dan antisipasi kebencanaan.

11. Memastikan pembangunan ekonomi rakyat berbasis Pertanian, Perkebunan dan Kelautan secara optimal.

12. Menuntaskan persoalan kronis masyarakat, pengentasan kemiskinan, pencegahan stunting, Narkoba dan penyakit sosial masyarakat lainnya.

13. Tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih serta optimal.

14. Mewujudkan pemberdayaan masyarakat yang mandiri melalui pengembangan UMKM baik perorangan maupun kelompok.

Selanjutnya Program Prioritas Pembangunan, berdasarkan isu strategis Kota Langsa berdasarkan permasalahan yang dihadapi Kota Langsa, serta memperhatikan isu-isu strategis di tingkat provinsi, nasional maupun internasional, maka disusun isu-isu strategis Kota Langsa yang diharapkan dapat teratasi dalam 5 tahun mendatang (2025-2030).

Isu-isu strategis Kota Langsa adalah sebagai berikut:

1. Pemenuhan infrastruktur dasar masyarakat yang berkualitas belum merata.

2. Pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan penduduk masih rendah.

3. Kualitas dan daya saing SDM masih rendah.

4. Degradasi pelaksanaan Syari’at Islam dan budaya dari pengaruh budaya asing.

5. Tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa belum optimal.

6. Implementasi otonomi khusus Aceh dan keistimewaan Aceh belum optimal.

7. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan belum optimal.

(Said Yan Rizal)

Posting Terkait

JANGAN LEWATKAN