Bandung – YUTELNEWS com|| Peningkatan kualitas jurnalisme di Kabupaten Bandung terus menunjukkan progres positif. Hari ini, Koordinator Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Kabupaten Bandung Asep Awing atau Asep Syahrial menyampaikan apresiasi besar kepada 14 wartawan yang lulus UKW di Kabupaten Indramayu. Setelah proses penilaian selesai, para wartawan langsung menerima ID Pres dan sertifikat kompetensi dari Dewan Pers.
Asep membuka keterangannya dengan semangat. “Saya mengucapkan selamat kepada 14 rekan wartawan yang setiap hari meliput di Pemda Kabupaten Bandung. Semua rekan dinyatakan kompeten dan langsung menerima ID Pres serta sertifikat,” ujarnya. Ia menilai pencapaian tersebut mencerminkan kerja keras para peserta saat mengikuti setiap tahapan uji kompetensi.
Setelah itu, Asep mendorong para wartawan untuk terus meningkatkan kemampuan. “Dengan ID Pres dan sertifikat ini, saya ingin rekan-rekan tampil lebih kompeten, lebih inovatif, dan lebih percaya diri. Selain itu, saya berharap semua tetap menjunjung tinggi Undang-Undang Pers dalam setiap liputan,” tambahnya.
Suasana penerimaan sertifikat berlangsung tertib sejak pagi. Para wartawan hadir dengan antusias karena mereka melihat sertifikat tersebut sebagai pengakuan resmi atas profesi yang mereka jalani. Transisi menuju industri media digital juga menuntut wartawan bekerja lebih cepat, lebih akurat, dan lebih adaptif. Karena itu, Asep menilai UKW sebagai fondasi penting untuk menjaga profesionalitas di tengah perubahan pola konsumsi informasi.
Selain itu, Asep memberikan dorongan agar para wartawan tidak berhenti pada pencapaian hari ini. “Jika ada peluang, saya ingin wartawan muda melanjutkan ke jenjang madya. Selanjutnya, wartawan madya juga bisa naik ke tingkat utama. Setiap jenjang membutuhkan proses yang fokus dan konsisten,” katanya dengan tegas.
Dengan perkembangan itu, kegiatan UKW di Indramayu menghasilkan dampak signifikan bagi ekosistem media. Para wartawan kini memegang legitimasi resmi dari Dewan Pers yang menilai kemampuan mereka melalui uji praktik dan teori. Karena itu, setiap peserta membawa tanggung jawab baru untuk menjaga standar kerja jurnalistik dalam setiap peliputan lapangan.
Asep juga menyoroti pentingnya integritas. Ia meminta para wartawan menjaga etika ketika menghadapi isu sensitif. Menurutnya, publik membutuhkan informasi yang jelas, akurat, dan tidak bias. Karena itu, kompetensi yang terukur membantu wartawan menghindari kesalahan yang dapat merugikan masyarakat atau institusi yang mereka liput.
Selain itu, sertifikat kompetensi memberi nilai tambah bagi media tempat mereka bekerja. Ruang redaksi dapat memperkuat kualitas pemberitaan melalui wartawan yang memiliki standar profesional. Dengan demikian, media mampu menghadirkan informasi yang lebih meyakinkan, terutama ketika isu penting muncul di Kabupaten Bandung dan wilayah sekitarnya.
Menjelang akhir pernyataannya, Asep kembali memberikan pesan kuat. “Sukses selalu untuk semua rekan jurnalis. Jaga marwah jurnalis dan jaga marwah Persatuan Wartawan Indonesia. Kompetensi yang kuat akan menjaga kepercayaan publik,” pungkasnya.
Dengan pencapaian tersebut, kualitas wartawan di Kabupaten Bandung diharapkan terus berkembang. Melalui proses berjenjang, para jurnalis bisa memperkuat posisi mereka sebagai garda terdepan penyampai informasi yang kredibel.***
Yans













