YUTELNEWS.com | Beredar dokumen rekapitulasi final suara caleg DPR RI dari daerah pemilihan Riau 1 dan Riau 2 sejak Sabtu (17/2/2024) malam kemarin. Dokumen tersebut disajikan dalam bentuk tabel secara meyakinkan dan memuat informasi dan rincian lengkap tentang hasil Pileg DPR RI di Provinsi Riau.
Namun, tidak jelas pihak yang menerbitkan dokumen rekapitulasi suara tersebut. Dokumen itu tidak mencantumkan instansi penerbit atau organisasi lembaga survei yang bertanggung jawab terhadap kebenaran datanya.
Tapi, bila dibandingkan dengan hasil perhitungan real count Sirekap KPU, rangking perolehan suara parpol yang dituangkan dalam dokumen tersebut hampir sama. Namun, jumlah suara caleg yang dicantumkan masih ditemukan banyak perbedaan.
Dalam dokumen hasil rekapitulasi suara Pileg DPR RI di Dapil Riau 1, dicantumkan Partai Golkar meraih suara terbesar mencapai 306.551 suara. Disebutkan kalau caleg DPR RI Syamsuar meraih 74.227 suara dan Karmila Sari mendapat 57.904 suara. Perolehan suara 5 caleg Golkar lainnya juga dicantumkan.
Dokumen itu juga memuat tentang perolehan suara parpol dan caleg parpol lainnya. Adapun ranking perolehan suara parpol secara berurutan yakni Golkar, PDI Perjuangan, PKS, PKB, Demokrat, Gerindra, PAN dan Partai NasDem.
Sementara itu, pada dokumen rekapitulasi suara di Dapil Riau 2 yang beredar secara bersamaan di grup WhatsApp, Partai Golkar juga dicantumkan merupakan partai peraih suara terbesar sebanyak 225.005 suara.
Dokumen tersebut menempatkan PKB sebagai ranking kedua, disusul PDI Perjuangan, Partai NasDem, Gerindra, PKS, PAN dan Partai Demokrat.
Sama halnya dengan dokumen rekapitulasi pada Dapil Riau 1, tabulasi yang disajikan di Dapil Riau 2 juga melampirkan perolehan suara masing-masing caleg dari tiap parpol.
Apa kata Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau atas munculnya dokumen rekapitulasi suara caleg DPR RI di Dapil Riau 1 dan Riau 2 tersebut?
Komisioner KPU Riau, Abdul Rahman menyatakan, pihaknya tidak mengetahui sumber data yang beredar tersebut. Ditanya soal akurasi data suara parpol dan caleg yang beredar, Abdul menyebut dirinya tidak bisa memastikannya.
(Kabiro Panca Sitepu)
Komentar