YUTELNEWS.com | Seorang pemilik rumah tidak layak huni, Abdul Wahid,yang berdomisili di desa Ciledug Kulon dusun Wage RT 05 RW 02 kecamatan Ciledug kabupaten Cirebon merasa sangat kecewa.
Pasalnya karena rumah yang di diami bersama keluarganya belum kunjung juga mendapatkan bantuan yang layak dari pemerintah setempat.
Ketika awak media menemui Abdul Wahid untuk mempertanyakan kronologisnya, ia pun memaparkanya apa yang akan di janjikan nya.
“Sejak kunjungan Wabup Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih,pada 3 Januari 2024 yang lalu, pada waktu itu dihadiri juga oleh camat Ciledug,Wawan Arif Gunawan, dan kades Ciledug Kulon,Wawan Hermawan,sampai saat ini belum ada kelanjutannya,”ungkap Wahid, Senin(20/05/2024).
“Kunjungan tersebut dibuka oleh kades Ciledug kulon dengan berucap sebetulnya saya mau marah sama pak Wahid karena kondisi rumah sudah seperti ini ko tidak ada komunikasinya padahal seringkali datang ke kantor desa,” ujar Wahid menirukan ucapan kades.
Abdul Wahid melanjutkan dengan menyikapi ucapan kades terkait tidak ada komunikasi dengan pihak kantor desanya, hal itu adalah tidak lebih dari sebuah alibi yang sangat tidak logis.
“Karena saya punya grup yang di dalamnya mayoritas aparat desa terkait dan saya seringkali share terkait kondisi rumah saya ketika hujan turun, mustahilakan 1 grup tidak ada yang lihat vidio yang saya share,” heran Wahid.
“Tapi ketika kades mengucapkan hal itu,saya hanya terdiam tidak membantah karena saya faham betul dengan adanya kades berucap seperti itu adalah hanya alibi agar tidak kena tegur oleh atasanya dan saya memakluminya,” tukasnya.
Berlanjut dengan ucapan kades yang berkunjung ke rumahnya waktu itu, sang kades berkata,” itu kasur sudah seperti itu banyak binatangnya ya ampun, sudah nanti dibuangin saja biar nanti saya akan berusaha untuk menggantinya yang baru tambah kadesnya,”
“Namun sampai dengan saat ini,Kasur pun tak kunjung datang,” imbuh Wahid.
Lain lagi dengan yang diucapkan oleh Wabup Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih. Yang bertanya tentang luas tanah yang ada serta kepemilikannya. Setelah di jawab oleh Abdul Wahid bahwa luas tanah 15 bata dan tanah tersebut masih dalam proses pembagian atau tanah kong.
Wabup menimpali pihaknya akan berusaha membantu merenovasi secepatnya meskipun rumah tersebut masih belum jelas pembagiannya tapi Wabup berjanji biar nanti pihaknya yang akan urus.
Alhasil hingga detik ini tidak ada kejelasan sama sekali, jangankan tindak lanjut yang mengarah ke realisasi, mendengar ada kejelasan saja, Abdul Wahid sudah merasa nyaman dan senang.
(Yans)