Kritik Terhadap Operasi Gabungan di Surabaya: Membangkitkan Pertanyaan tentang Transparansi dan Koordinasi

You Tell News - Lugas, Berwibawa dan Menarik

YUTELNEWS.com|Giat operasi gabungan yang melibatkan Satpol PP Kota Surabaya, BNNK, serta Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya pada Jumat malam hingga Sabtu dini hari 15 Juni 2024 telah menimbulkan berbagai pertanyaan dan spekulasi di masyarakat. Berita tentang operasi ini tersebar luas di beberapa media, mengabarkan bahwa dua RHU (Rekreasi Hiburan Umum) di Surabaya, yakni Real-X dan Blue Angel Surabaya, menjadi sasaran operasi tersebut.

Namun, konfirmasi dari pihak awak media menunjukkan inkonsistensi. Menurut pesan WhatsApp dari Dr. Singgih Widi Protomo, Humas BNN Kota Surabaya, hanya centang satu .seperti yang dikutip oleh Delikjatim.com. Dr. Singgih juga menambahkan bahwa operasi melibatkan beberapa OPD, TNI, dan Polri dengan razia yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada tes urine narkoba.

Di sisi lain, Kasihumas Polrestabes Surabaya, AKBP Haryoko, memberikan konfirmasi yang berbeda dengan menyatakan bahwa tidak ada operasi yang dilaksanakan pada malam tersebut. Hal ini menunjukkan adanya ketidak jelasan dalam koordinasi dan penyampaian informasi antarinstansi.

Fenomena ini menyoroti pentingnya fungsi humas dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas publik. Kritik yang muncul menekankan perlunya perbaikan dalam sistem komunikasi dan koordinasi antara instansi terkait. Dalam konteks ini, arahan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk menerima kritik dengan konstruktif menjadi relevan, mengingat pentingnya memperbaiki proses penyampaian informasi secara efektif.

konfirmasi awak media dengan singkat. Tentunya fenomena ini harus menjadi perhatian bagi Kapolrestabes Surabaya dan BNNK Surabaya ,dimana fungsi humas sebagai corong informasi tidak dapat di emban dengan amanah dan tanggung jawab sesuai tupoksinya. Kami sayangkan akan institusi polridan BNNK Surabaya sehingga arahan Kapolri jendral Listyo Sigit dalam beberapa waktu lalu yang mengatakan siapa yang mengkritik polri maka ia adalah sahabat polri. Dalam hal tersebut kami harapkan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce dan Kepala BNNK Kombes pol Heru Prasetyo agar menindak dan mencopot kasi Humasnya dan kemudian mengantikan dengan yang lebih baik dan paham akan tupoksi humas itu sendiri.

(Boedi-yt)