YUTELNEWS.com | Banyuwangi – Ketidak jelasan pembangunan pasar Banyuwangi tidak saja menimbulkan kegalauan bagi pedagang tetapi juga membuat keprihatinan bagi para aktivis Banyuwangi. Betapa tidak ? Para pedagang sudah terlanjur dipindahkan di tempat relokasi , dan seluruh bangunan pasar sudah dibongkar habis hingga tak tersisa tinggal kini puing puing bongkaran saja yang tersisa. Namun anehnya tidak ada kabar kejelasan kapan dimulai pembangunannya. Selasa 20 Agustus 2024.
Padahal sudah 2 bulan ini pasar dibongkar “seharusnya pasar sudah mulai dibangun, biar nasib kami para pedagang ini jelas” ujar salah satu pedagang yang sekarang di relokasi di area Gedung Wanita. Bahkan saat media Yutelnews survey di lokasi pasar yang telah dibongkar pada hari Kamis, 15 Agustus 2024 situasinya benar benar tidak ada tanda-tanda kesibukan persiapan pembangunan. Bahkan papan di tengah jalan (jalan pasar) yang bertuliskan dilarang melintasi area pasar sedang dibangun, sudah tidak ada lagi.
Artinya Jalur itu yang sebelumnya ditutup saat ini sudah dibuka kembali untuk umum. Ini makin menimbulkan tanda tanya jadi nggak sih sebenarnya pemerintah ini membangun atau merevitalisasi pasar Banyuwangi seperti yang digaung-gaungkan itu. Yang mana katanya dananya dua ratus Milyar sudah siap sudah Redy.
Maka tidak salah kiranya bilamana para aktivis menduga.duga dan berspekulasi kalau
semua itu merupakan trik yang dimainkan untuk mengangkat pencitraan bupati. Salah
satunya dengan memaksakan diri segera membongkar pasar agar kelihatan dana dari
pusat sudah siap diturunkan, padahal faktanya belum siap. Boleh dikata karena terdesak
oleh momen politik yang sudah dekat adalah Pilkada 2024.
Dimana Bupati Ipuk istrinya
Abdullah Azwar Anas masih akan mencalonkan lagi menjadi Bupati yang kedua kalinya.
Untuk itu butuh prestasi yang membanggakan yang bisa dijual untuk meraup suara
nantinya. Tapi ujung ujungnya rakyat yang jadi korban lantaran pasar yang dijanjikan
tidak jelas kapan dibangunnya.
Akhirnya hal tersebut mengundang tanggapan dari aktivis Banyuwangi yaitu lembaga BCW (Banyuwangi Corruption Watch) yang diketuai Masruri menyatakan sangat prihatin atas kondisi pedagang pasar Banyuwangi yang nasibnya makin tidak jelas ” Saya ingatkan agar Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi tidak ngeprank rakyat, masak ngeprank
rakyatnya sendiri, soalnya sudah dua bulan lebih pasar dibongkar namun tidak ada
kejelasan pembangunan ” ujar Masruri aktivis yang getol menyoroti ketimpangan
pembangunan di Banyuwangi itu. Artinya kalau pasar cepat dibangun ekonomi
masyarakat kecil segera terstabilkan kembali. ” Kalau ada pejabat yang ngomong di tempat relokasi para pedagang malah senang katanya makin laris, itu tidak benar alias bohong” Kata Mukri salah.
Seorang pedagang. ” Kami disini dagangan makin sepi mas, berbeda ketika masih bertempat di pasar, sementara kami harus menghidupi anak istri belum biaya anak sekolah kalau dagangan terus menerus sepi terus gimana ? ” imbuh Mukri berkeluh kesah.
Disini warga butuh kepastian. Untuk meyakinkan warga sangat perlu pemerintah
memasang banner besar-besar bertuliskan “Akan dibangun pasar Banyuwangi yang akan
dikerjakan oleh PT. si Anu yang akan dimulai dibangun pada tanggal. Kita tunggu.
(Tim Red)