YUTELNEWS.com | Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 kemerdekaan RI (Kemri) di Kecamatan Sawö, Nias Utara, Sumatra Utara telah berlalu lebih dari satu bulan, namun bagi Solala Zai alias Ama Laras, momen ini menyisakan kekecewaan. Penyedia jasa pengadaan tenda, kursi, panggung, dan pelaminan ini mengalami kerugian setelah beberapa barang yang disewakan untuk acara tersebut hilang dan pembayaran yang belum sepenuhnya diterima.

Menurut Solala, panitia HUT ke-79 KEMRI menyewa beberapa peralatan miliknya, seperti tenda, kursi, dan panggung, dengan kesepakatan bahwa seluruh pembayaran dilakukan setelah acara selesai. Namun, usai kegiatan berlangsung, delapan buah kursi miliknya hilang, dan sisa pembayaran sebesar Rp 1.150.000 belum dilunasi hingga saat ini.

“Memang banyak orang berpikir jumlah itu kecil, tapi bagi saya, uang tersebut sangat penting karena ini adalah sumber penghasilan keluarga saya,” ungkap Solala dengan mata berkaca-kaca saat berbicara dengan awak media.

Solala menambahkan, ada tiga lokasi utama tempat barang-barang disewakan, yakni di Lapangan Bola Hiliduruwa, Pantai Cemara yang menjadi lokasi acara Pramuka, dan Kantor Camat Sawö, di mana acara juga dihadiri oleh Bupati Nias Utara.

Menanggapi masalah ini, Solala sudah mencoba menghubungi beberapa pihak, termasuk Camat Sawö Böwönama Telaumbanua yang merupakan penyelenggara acara, serta Ketua Panitia, Emakmur Telaumbanua. Namun, Camat hanya mengarahkan Solala untuk berhubungan dengan panitia. Sementara, Ketua Panitia mengaku telah menyerahkan dana tersebut kepada Sekretaris Panitia, Foriman Zega alias Ama Umbu.

“Saya sudah menghubungi mereka semua, tapi sampai sekarang belum ada kepastian. Saya berharap ada solusi untuk masalah ini, baik itu pelunasan sisa pembayaran maupun penggantian kursi yang hilang,” keluh Solala.

Ketika dimintai konfirmasi oleh awak media, Camat Sawö dengan nada datar hanya mengatakan, “Hubungi saja panitia, saya tidak bisa jawab melalui telepon.” Sementara itu, Foriman Zega, selaku Sekretaris Panitia, meminta agar persoalan ini dibahas langsung saat bertemu karena menurutnya, pembicaraan melalui telepon kurang tepat.

Hingga saat ini, Solala Zai masih menunggu penyelesaian dari panitia. Ia berharap pihak-pihak terkait segera mengambil tindakan agar sisa pembayaran yang belum diterima bisa diselesaikan, sekaligus mengganti kerugian akibat kursi yang hilang. “Saya harap mereka dapat bertanggung jawab dan segera menyelesaikan masalah ini,” pungkas Solala.

(Deni Zega)

By Admin02

You cannot copy content of this page