Forum Ormas dan LSM Bersatu Jateng Desak Pengusutan Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang

banner 468x60

Yutelnews.com | Semarang – Forum Ormas dan LSM Bersatu Jawa Tengah mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera mengusut tuntas kasus penembakan yang menewaskan seorang siswa SMK Negeri 4 Semarang.

Insiden yang diduga melibatkan seorang oknum polisi tersebut memicu reaksi keras dari berbagai organisasi masyarakat.

banner 336x280

Adhi Siswanto Wisnu Nugroho, Koordinator Forum Ormas dan LSM Bersatu Jawa Tengah, menekankan pentingnya transparansi dalam proses penyelidikan.

Ia mendesak kepolisian untuk mempublikasikan bukti visum korban, melakukan rekonstruksi terbuka yang melibatkan masyarakat, dan menyelidiki kondisi kesehatan oknum polisi yang terlibat.

“Kami akan terus mengawal kasus ini dan meminta agar proses penyelidikan dilakukan secara terbuka dan transparan.

Bersama 25 Ormas dan LSM, kami mendesak bukti visum korban diungkap dan rekonstruksi ulang dilakukan secara terbuka dengan melibatkan semua pihak, termasuk media dan lembaga independen,” ujar Adhi.

Selain itu, Adhi mempertanyakan pernyataan Kapolrestabes Semarang yang menyebut korban sebagai anggota geng motor.

Menurutnya, hal ini perlu dibuktikan secara transparan, apalagi korban dikenal sebagai anggota Paskibra, yang selama ini terkenal disiplin.

“Apakah benar korban adalah anggota geng motor? Hal ini perlu pembuktian yang jelas.

Kami juga meminta rekaman CCTV dari area sekitar kejadian dibuka untuk mendukung transparansi penyelidikan,” tambah Adhi.

Joko Budi Santoso, perwakilan organisasi Pekat yang tergabung dalam forum ini, juga mendesak Polri untuk bertindak sesuai dengan slogan Presisi, yaitu transparan, akuntabel, dan tidak tebang pilih.

Ia menyatakan bahwa tindakan tegas harus diambil jika terbukti ada pelanggaran.

“Kami menginginkan tindakan polisi yang benar-benar transparan. Jika ada kesalahan, hukum harus ditegakkan.

Jika oknum tersebut memang bersalah, maka harus ada tindakan tegas, termasuk pemecatan,” tegas Joko.

Ari Nugroho, Ketua Independen Corruption Watch (ICW) Jawa Tengah, turut menyayangkan pernyataan yang beredar mengenai korban.

Menurutnya, tindakan penembakan terhadap seorang pelajar tidak dapat dibenarkan dan seharusnya bisa dilakukan pendekatan yang lebih persuasif.

“Kenapa harus ditembak? Apakah tidak bisa diberikan peringatan terlebih dahulu? Mereka ini masih pelajar.

Aparat seharusnya mampu membedakan mana yang perlu dibina dan mana yang perlu dikenai tindakan tegas,” ujar Ari.

Forum Ormas dan LSM Bersatu Jawa Tengah berharap agar kasus ini ditangani secara adil dan transparan demi mencegah opini publik yang keliru.

Mereka berkomitmen untuk terus mengawal jalannya penyelidikan hingga kasus ini selesai dan menemukan titik terang.

(M. Efendi)

banner 336x280

Posting Terkait

JANGAN LEWATKAN