YUTELNEWS.com//
air Sugihan, Sumatera Selatan – Kabar gembira datang dari sektor pertanian Sumatera Selatan. Kelompok Tani dan Nelayan (KTN) Putra Sriwijaya, yang berlokasi di Kecamatan Air Sugihan, kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi sumatera selatan, diperkirakan akan menghasilkan 3000 ton lebih gabah pada panen raya tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada luasan lahan garapan pertanian mereka yang mencapai 2000 hektar lebih
KTN Putra Sriwijaya telah berkontribusi secara signifikan terhadap ketahanan pangan Provinsi Sumatera Selatan selama 17 tahun terakhir. Kelompok tani ini dikenal karena kekompakan, kerukunan, dan konsistensi mereka dalam menanam padi, meskipun banyak lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit.
“Di tengah maraknya alih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit, KTN Putra Sriwijaya tetap setia pada tanaman padi. Ini adalah komitmen kami untuk menjaga ketahanan pangan daerah,” kata JAMAR GLEDEK SAPUTRA Dewan Pembina KTN Putra Sriwijaya.
Meskipun demikian, KTN Putra Sriwijaya berharap pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dapat memberikan perhatian lebih terhadap kelompok tani mereka melalui berbagai program dukungan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan seluas 2000 hektar lebih tersebut.
“Kami berharap pemerintah dapat memberikan dukungan penuh pada lahan pertanian yang diusahakan baik program IP 200, bantuan saprodi, bantuan pupuk, irigasi, atau pelatihan .
Dengan dukungan yang memadai, kami yakin dapat menghasilkan lebih banyak gabah dan berkontribusi lebih besar lagi terhadap ketahanan pangan Sumatera Selatan,” lanjut Nurkholis Ketua KTN Putra Sriwijaya kecamatan Airsugihan
Panen raya tahun 2025 ini diharapkan tidak hanya memberikan keuntungan bagi anggota KTN Putra Sriwijaya, tetapi juga bagi masyarakat sekitar dan Sumatera Selatan secara keseluruhan. Keberhasilan panen ini akan memperkuat posisi Sumatera Selatan sebagai salah satu daerah lumbung padi nasional.
Ditempat terpisah, kepala desa Muktijaya, Fazri Sitompul mengatakan bahwa keberadaan lahan garapan kelompok tani dan nelayan putra sriwijaya menjadi sentral pertanian diwilayah kecamatan Airsugihan dimana lahan pertanian didesa desa sudah banyak yang ditanami sawit.
Hal yang sama juga disampaikan oleh kepala desa Tirtamulya ,Muha’is ” dengan semakin menipisnya lahan pertanian karena alih fungsi lahan pertanian ke perkebunan sawit maka keberadaan lahan garapan kelompok tani & nelayan putra sriwijaya yang luas dengan menanam komoditas utama padi menjadi sentral utama ketahanan pangan diwilayah kecamatan Airsugihan dan itu selaras dengan Aswacita presiden Prabowo terutama pada program ketahanan pangan.”
(FendiSB).