YUTELNEWS.com | Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memeriksa petugas stasiun Cicalengka dan Haurpugur, Kabupaten Bandung, Sabtu 06/01/2024.
Hal tersebut dilakukan guna mencari tahu penyebab tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan pada saat kejadian semua fokus dalam penanganan korban terlebih dahulu. Sehingga proses investigasi baru dimulai hari ini.
“Jadi proses investigasi hari ini akan melakukan wawancara dengan petugas-petugas terkait. Terus mengambil semua data yang ada di Stasiun Cicalengka maupun Stasiun Haurpugur,” ujar Soerjanto.
Menurutnya, saat ini pihaknya akan mengambil alat semacam black box yang ada dalam dua kereta lokomotif tersebut. Kemudian data black box tersebut akan diambil sambil melakukan investigasi lainnya.
“Nanti kita akan menanyakan kepada pihak LAN atau pihak KAI untuk mengajari kita signal ini kodenya apa dan gimana, setelah kita tahu, kita mempelajari, kita butuh waktu kurang lebih satu atau dua minggu mempelajarinya,” katanya.
Dia mengungkapkan saat ini lokomotifnya dalam kondisi rusak. Dirinya masih harus memastikan dahulu black box-nya mudah diambil atau tidak.
“Nah kalau itu lancar ya bisa mempercepat analisisnya. Nah, kadang kalau udah rusak kita butuh melakukan perbaikan dulu sehingga bisa memakan waktu sampai satu bulan, baru kebaca, baru kita bisa menganalisis datanya,” jelasnya.
Soerjanto menjelaskan, petugas yang memberikan pelayanan akan dilakukan wawancara berkenaan dengan kondisi saat kejadian.
“Apa yang mereka rasakan dan alami. Nanti kita akan cocokkan dengan data loger yang kita baca di Stasiun Haurpugur dan di Cicalengka. Maka kita akan periksa di kedua keterangan itu, terus nanti kita akan mencari kira-kira apa sih penyebabnya, kok bisa seperti ini, yang pasti kan terjadi kecelakaan, itu faktualnya. Nah, kita sedang mencari kenapanya,” ucapnya.
Menurutnya pelaksanaan wawancara kepada para petugas yang ada di dua stasiun tersebut akan dilakukan beberapa hari. Hal tersebut guna memastikan keadaan saat peristiwa tersebut terjadi.
“Wawancara atau pemeriksaan petugas sampai hari Senin,” bebernya.
Soerjanto mengatakan report atau laporan investigasi akhir akan didapatkan tiga bulan ke depan. Alasannya, proses investigasi harus dilakukan dengan baik.
“Baru akan mulai hari ini kita periksa petugas dan toh pun kalau nanti kita mendapatkan datanya, nanti mungkin dalam waktu tiga bulanan, report akhir,” ujar Soerjanto.
Pihaknya mengungkapkan proses investigasi tersebut berbeda dengan penerbangan. Menurutnya proses investigasi penerbangan bisa memakan waktu sampai satu bulan.
“Kalau penerbangan itu memang dalam satu bulan kita wajib melapor, itu isinya cuma data kecelakaan, pilotnya siapa, korbannya berapa, kurang lebih itu aja,” katanya.
Menurutnya, pasca peristiwa tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya saat ini telah dilakukan skema perlintasan. Kata dia, hal tersebut telah dilakukan oleh PT KAI.
“PT KAI menerbitkan prosedur. Jadi kalau kereta dari timur pasti akan ditahan di Cicalengka sebelum diberangkatkan mereka akan telepon secara voice ke Stasiun Haurpugur bahwa aman untuk bisa memberangkatkan kereta dari sini,” katanya.
“Selain prosedur existing, ada prosedur tambahan. Begitu pula yang dari Haurpugur akan ditahan di situ berhenti sebelum mendapat warta aman dari Cicalengka baru berangkat,” tambahnya.
Soerjanto menyebutkan adanya peristiwa tabrakan tersebut tidak bisa disimpulkan diakibatkan masalah single track atau double track. Menurutnya saat ini teori regulasi dan prosedurnya telah aman.
“Nah, sepanjang itu semua diikuti dan berfungsi dengan baik, jadi gak ada masalah antar single track dan double track sepanjang prosedur yang single track diikuti. Kalau double track, kapasitasnya akan lebih banyak. Itu yang pasti, tapi kalau amannya, jadi sama saja sepanjang aturan diikuti,” pungkasnya.
April Zai/Korwilnas
Komentar