YUTELNEWS.com | Pemilihan presiden (pilpres) sudah digelar dua hari lalu, Rabu (14/2/2024), Hingga Jumat (15/2/2024) pukul 10:05 WIB, berdasar data riil count website KPU yang terbaru masih menunjukkan hasil perhitungan suara per 10:00 WIB dengan 49,48% data Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah tertampung.
Relawan Login Jawa Timur salah satu elemen pendukung Prabowo-Gibran menyatakan turut prihatin atas narasi negatif yang beredar di sosial media pasca pemilu. Hal ini khususnya terkait kecurangan Pemilu 2024, yang mana hal tersebut seakan menaikkan kinerja 5 Juta KPPS dan Jutaan lainnya sebagai saksi dari Partai Politik.
“Seharusnya bagi paslon dan ataupun tim paslon jika menemukan kecurangan sudah seharusnya dilaporkan sesuai mekanisme UU no 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum,” Kata Aven Januar, koordinator Relawan Login Jawa Timur, Sabtu (17/2/2024).
Sesuai UU no 7 tahun 2017 tersebut Aven menambahkan bahwa Kecurangan Pemilu bisa dilakukan dengan melaporkan pada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat sesuai Pasal 95 UU no 7 tahun 2017 tersebut. Laporan pelanggaran pemilu bisa dilakukan maksimal 7 (tujuh) hari setelah terjadinya pelanggaran Pemilu tersebut.
“Sehingga mekanisme pelaporan dilakukan terlebih dahulu dan bukan melemparkan issue kecurangan Pemilu melalui sosial media, dan seakan akan memungkiri kinerja penyelenggara pemilu dari TPS hingga Pusat,” Papar Aven Januar mantan aktivis Reformasi 98 ini.
Login Jawa Timur mengingatkan dampak jika bingkai kecurangan pemilu dilempar melalui sosmed, salah satu diantaranya adalah konflik horizontal baik antar pendukung paslon maupun antara pendukung paslon dengan jutaan rakyat Indonesia. Mengapa begitu? Karena penyelenggaraan pemilu 14 februari 2024 lalu setidaknya terlibat 5 juta KPPS, ada 5 hingga 7 juta saksi dari partai politik serta lebih dari 10 juta rakyat Indonesia lainnya yang secara sukarela membantu agar Pemilihan Umum 2024 berjalan dengan lancar.
“Kalah dan Menang itu hanya persoalan kontestasi dalam demokrasi, rakyat perlu pendidikan politik dan demokrasi secara benar, dan bukan diajari hal hal buruk seperti narasi narasi negatif soal kecurangan tanpa rakyat diajari untuk melaporkan kecurangan pemilu sesuai mekanisme perundangan,” papar Aven Januar yang juga mantan Sekjen BEM FISIP Unair periode 2000-2002.
Yang terakhir, lanjut Aven, Login Jawa Timur berharap adanya kebesaran hati dan kedewasaan bagi setiap paslon presiden maupun calon legislatif dalam menyikapi hasil Pemilihan Umum 2024. Sedapatnya menghindari konflik masyarakat pasca pemilihan umum.
“Segeralah untuk menarik kembali segala bentuk narasi negatif terhadap kecurangan pemilu, kasihan buat rekan rekan KPPS yang berjibaku sejak H-3 hingga H+2 dengan segala proses Pemilihan, kalaupun ada kesalahan adalah hal yang wajar karena kelelahan dan lain lain, kesalahan itupun tetap bisa dilaporkan sesuai mekanismenya,” pungkas Aven Januar.
(Tim samhaji/aver )
Komentar