YUTELNEWS.com – Bagansiapiapi.
Siapa yang pernah ke Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau di tahun 1980-an lalu, pasti ingat dengan Pasar Pelita. Pasar itu merupakan pasar bersejarah karena sudah ada sejak zaman Belanda.
Pasar Pelita yang dibangun secara modern di era Presiden Soeharto itu, sebenarnya tapak dan bangunan pasar telah ada sejak zaman Kesultanan Siak.
Lokasi pasar ini berada persis di tepi laut, saat itu bersebelahan dengan dermaga pelabuhan kolonial Belanda tahun 1939.
Saat didirikan, pasar itu ramai disinggahi pedagang dari dalam dan luar negeri. Diawal kemerdekaan 1946, telah menjadi pusat perbelanjaan masyarakat Kewedanaan
Bagansiapiapi Kondisi Pasar Pelita Bagansiap
Kondisi Pasar Pelita Bagansiapiapi saat ini.
Pada era Orde Baru, pasar ini direnovasi, lalu dinamai menjadi Pasar Pelita (Pembangunan Lima Tahun) saat Kecamatan Bangko, Bagansiapiapi berada dalam administrasi Kabupaten Bengkalis.
Pasca reformasi dan berdirinya Kabupaten Rohil, pasar ini menjadi tempat berbelanja favorit di Kota Bagansiapiapi.
Di awal kepemimpinan Bupati, H Annas Maamun, pasar Pelita direnovasi dan dipugar total dengan modern dengan penataan yang bagus. Untuk naik ke lantai dua saja, telah disediakan eskalator guna memudahkan masyarakat berbelanja.
Pasar ini menjadi ramai karena berbelanja disini tersedia barang – barang dengan lengkap, apa yang akan dibeli, mulai barang pecah belah, elektronik, sembako dan sayur mayur, ikan hasil laut lainya ada.
Pembeli yang datang berbelanja dimanjakan dengan berbagai barang dagangan yang dijual pedagang disini.
Begitu komplitnya, mau membeli apa saja semua tersedia oleh pedagang atau penjual, sehingga tak perlu mendatangi toko atau tempat lainnya, cukup disini saja.
Konon, kata pengunjung yang datang ke Rohil, Pasar Pelita saat itu tidak ubahnya seperti Pasar Bawah di Pekanbaru atau Pasar Tanah Abang di Jakarta. Semua tersedia, beragam toko menjual daganganya dan adem ayem karena kondisi cuacanya yang sejuk dan asri.
Tapi sejak beberapa tahun terakhir, Pasar Pelita lesu, sepi dari pengunjung berbelanja bahkan pedagangnya pindah mencari lokasi baru untuk berjualan.
Potret buram dan kusamnya Pasar Pelita yang terletak di Jalan Perdagangan – Jalan Merdeka dan Jalan Al Muslimin itu masih terlihat, sepi dan kosong melompong.
Atap seng centang perenang, dinding dan lain sebagainya,bsudah rusak dimakan waktu dan tidak ada perawatan sejak beberapa waktu terakhir ini.
Kepada awak media warga sekitar Pasar Pelita berharap kiranya Pemkab Rohil merenovasi bangunan bersejarah dan saksi bisu peristiwa Bagansiapiapi 1946 lalu itu, 15-03-2024.
‘’Kepada Pemkab dan OPD terkait, perbaikilah Pasar Pelita ini, karena posisinya di tengah-tengah kota, sangat miris melihatnya,’’ ucap Solih (67), warga Kubu Rohil yang datang berbelanja ke Bagansiapiapi, Jumat (15/3/2024).
” Lelehkanlah sedikit APBD Rohil untuk memperbaiki dan jangan sampai Pasar Pelita ini kelak benar – benar bertukar nama jadi Pasar Cerita,’’ harap Solih mengingat masa kecilnya, dimana waktu itu begitu sampai dari Kubu, sampan ditambatkan di pelabuhan Bea Cukai dan dia langsung berbelanja di pasar itu.
‘’Setidaknya untuk cagar budaya, itu saja harapan kita,’’ tambahnya.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Dinas Perdagangan dan Pasar Kabupaten Rokan Hilir terkait sepinya jual beli di Pasar Pelita yang sudah mulai ditinggalkan pedagang atau pemilik toko.
Kondisi itu diperparah lagi telah rusaknya bangunan los-los pasar yang tua dimakan usia.
Panca Sitepu.