YUTELNEWS.com | Subulussalam- Kejadian yang menghebohkan seorang ibu-ibu viral melarang seorang dan beberapa orang remaja masjid untuk tadarus menggunakan mic di malam hari, karena mengganggu jam istirahat, kejadian ini di Masjid Kampung Baru Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam Aceh pada tanggal 26 Maret 2024 di malam hari, ketika beberapa wartawan media online mempertanyakan kepada kami sebagai Ketua Umum BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia) Kota Subulussalam baik langsung, telpon maupun melalui WA maka dapat kami sampaikan sebagai berikut ;
Kesatu hendaknya kejadian ibu-ibu yang viral tersebut kita jadikan sebagai pelajaran, agar tidak ada lagi kejadian sesudah ini apalagi ibu-ibu tersebut ada gangguan psikis dan masa perobatan dan kita di bulan puasa ini hendaknya memaklumi agar tidak mengurangi pahala puasa kita dengan ghibah.
Kedua bahwa bulan Ramadhan ini salah satu amalan yang sangat di anjurkan memperbanyak membaca Al Qur’an, bisa membaca Al Qur’an itu di rumah sendiri, di musholla, balai pengajian, masjid di tempat jualan dll asalkan di tempat suci, dan kalau di tempat ibadah di anjurkan juga menggunakan mic pembesar suara, kita niatkan untuk gebyar, semarak Ramadhan baik siang hari maupun malam hari, dan ini membedakan antara bulan Ramadhan dengan diluar ramadhan, namun kita harus melihat kondisi tetangga masjid jika ada yang kurang sehat, atau memiliki bayi bisa mengunakan mic dengan suara hanya di dalam masjid.
Ketiga memberikan apresiasi kepada adik-adik kita remaja masjid kampung baru yang cukup tekun membaca Al Qur’an dan menghidupkan suasana masjid dengan tadarus Al Qur’an dan sabar yang cukup tinggi, serta dengan sigap temannya membuat video dan ini kita ucapkan terima kasih, tanpa kejadian ini menjadi viral kita tidak mellek dan tidak mengetahui kejadian tersebut, dan ini menjadi nilai ibadah di sisi Allah SWT, karena mampu menggetarkan hati kita semua untuk simpatik terhadap tadarus Al Qur’an di bulan Ramadhan di dalam masjid.
Keempat menyadarkan kepada kita semua, baik sebagai pemuda, orang tua, pemerintah desa, BKM dan para tokoh-tokoh desa untuk menghidupkan kembali perkumpulan remaja masjid di masing-masing masjid, yang kegunaannya bisa memperkuat silaturahmi, mengedepankan para pemuda masjid untuk kegiatan menghidupkan suasana masjid, seperti PHBI termasuk meramaikan shalat berjamaah di masjid, menjadi ceramah kulibas dan kultum, khatib, menjadi imam secara bergiliran di shalat 5 waktu, karena kami berkeyakinan para pemuda di desa kita mampu untuk mengisi hal diatas, membersihkan masjid dan mck masjid, termasuk paling terdepan melaksanakan pardhu kipayah bagi mayit, menggali kuburan dll, yang belakangan ini sebahagian perkumpulan pemuda remaja masjid kita di desa tidak terbentuk, yang ada hanya perkumpulan pemuda desa, dan ini sangat berbeda, bahwa perkumpulan pemuda masjid berorientasi menghidupkan suasana masjid di seluruh masjid, bila perlu menggagas TPA (Taman Pendidikan Al Qur’an) di masjid.
Kelima sesama muslim di bulan Ramadhan ini, mari kita sejukkan dan saling memaafkan jika ada yang khilaf dan salah, saling nasehat menasehati, saling berbagi, menyantuni anak yatim, menjaga perasaan tetangga, sahabat, saudara kita yang hidup di bawah tekanan ekonomi untuk tidak terlalu pamer makanan, pakaian menjelang hari raya dll di medsos, menjaga segala hal yang dapat mengurangi pahala puasa, dan mari kita berorientasi untuk menambah pahala puasa seperti tadarus Al Qur’an, iktikaf di masjid, melaksanakan shalat berjamaah 5 waktu dll, dan semoga Allah memberikan hidayahnya kepada kita semua, demikian realis di sampaikan oleh Ketua Umum BKPRMI Kota Subulussalam Jaminuddin. B, S.PdI.,M.Si.
(Jalaludin Barat)