YUTELNEWS.com | Banyuwangi – Sebagaimana kita maklumi wabah pandemi covid 19 tahun 2019 puncaknya 2020 telah melumpuhkan dunia usaha. Tak pelak Pedagang pedagang kecil yang paling terkena dampak covid 19 ini.
Lumpuhnya dunia usaha, Untuk mempertahan keberlangsungan pedagang kecil tersebut lalu pemerintah membantu berupa bantuan BLT agar pedagang kecil bisa bertahan hidup, tetapi meskipun demikian tidak semua pedagang kecil bisa mendapatkan BLT.
Rupanya yang dibantu bukan pedagang kecil saja, pengusaha besar juga dibantu oleh pemerintah. Bahkan bantuannya sangat besar dibandingkan BLT. Dan hanya di dinikmati segelintir kalangan atas yaitu pemilik hotel dan restoran.
Kalau pedagang kecil bantuannya bernama BLT tetapi untuk hotel dan restoran Judul bantuannya adalah bernama “Hibah Pariwisata”. Tentu saja warungnya Yunah Yutun tidak masuk kriteria yang dibantu hibah pariwisata ini. Pedagang Yunah Yutun hanya berhak mendapat BLT itupun kalau diberi. Oleh karena itu hanya level Hotel dan Restoran yang gedungnya megah megah yang berhak mendapatkan gelontoran dana ini. Yang mana terkadang Hotel hotel besar pemiliknya tidak di Banyuwangi.
Berapa total dana yang digelontorkan ? Serta hotel dan restoran mana saja yang mendapat alokasi dana pada akhir tahun 2020 dan dicairkan pada tahun 2021 ?. Bahwa Jumlah dana total yang digelontorkan untuk hotel di Banyuwangi sebesar Rp. 5.563.660.268. atau kurang lebih sebesar 5,5 Milyar di alokasikan sebanyak 34 hotel di Banyuwangi. Sedangkan hibah untuk restoran total sebesar Rp. 551 juta di alokasikan untuk 39 restoran di Banyuwangi.
Jumlah yang sangat fantastis. Kalau BLT paling besarnya bantuan Rp 3 jutaan itupun pertahun. Sedangkan bantuan untuk orang orang kaya ini jumlahnya puluhan dan ratusan juta Dan tentu saja syarat yang mendapatkan alokasi bantuan hibah bukan orang yang tidak mampu, melainkan orang yang tergolong high clas alias orang orang kaya pemilik hotel dan restoran, yang dianggap sebagai tiang penyangga pariwisata di Banyuwangi.
Sedangkan Yunah Yutun silahkan gigit jari karena tidak termasuk tiang penyangga pariwisata melainkan rakyat jelata.
Adapun daftar penerimaan tertera hotel ternama yaitu Hotel Dialog atas nama Direktur utama/ General Manager/Owner/Managing Director yang beralamat di Kaliklatak Kalipuro yang mendapatkan dana hibah sebesar Rp. 931 juta lebih.
Hotel Ketapang Indah Rp. 853 juta lebih, Hotel Aston mendapat alokasi dana hibah Rp. 820 juta lebih, Hotel Santika mendapat alokasi dana hibah Rp. 776 juta, Hotel El Royale (Rp. 769 juta), Hotel ilira (Rp. 497 juta lebih) dan lain lainnya yang jumlahnya bervariasi dimana jumlah yang paling besar alokasinya Hotel Dialog dengan nominal Rp. 931 juta.
Adapun Restoran yang mendapat alokasi hibah antara lain : KFC Box yang beralamat di jalan Diponegoro kota Genteng mendapatkan alokasi dana hibah sebesar Rp. 105 juta. Sedangkan KFC Roxi Banyuwangi dengan pemilik yang sama mendapat alokasi hibah Rp. 243 Juta. Mascot Resto Jl. Yos Sudarso (Rp. 52 juta lebih), dan lain lain.
Adapula terdapat restoran yang mendapatkan alokasi dana malah justru tutup entah apa sebabnya.
Melihat ketimpangan yang jauh dari kata keadilan bagi rakyat ini lantas hal ini ditanggapi oleh aktifis Banyuwangi yaitu Masruri sebagai Ketua BCW (Banyuwangi Corruption Watch) yang menyatakan ” Bantuan itu jelas jelas mencederai rasa keadilan masyarakat, bagaimana tidak orang orang kaya malah dibantu dana hibah yang jumlahnya fantastis sedangkan rakyat miskin suruh bertahan sendiri ketika pandemi covid melanda”.
“Contohnya kami menerima pengaduan warung bakso yang Ngajukan hibah pariwisata ini tidak dapat, tapi KFC dan resto resto yang besar malah dapat” imbuh Masruri.
Menurut Masruri BCW sekarang rakyat yang gantian menagih “Pengusaha kalau sudah dibantu sekarang gantian mau nggak memberi bantuan ke rakyat kecil dengan CSR yang menjadi kewajibannya ?” Inilah yang juga menjadi pertanyaan bagi masyarakat.
Dan BCW mendesak agar hotel hotel mengeluarkan CSR nya, hotel hotel yang mendapatkan keuntungan berbisnis di Banyuwangi dan telah di gelontori dana oleh pemerintah Daerah Banyuwangi.
Sumber : Lembaga BCW
(Slamet/imam)