YUTELNEWS.com | Payakumbuh Guna dapat memberikan landasan dan arah bagi penyelenggaraan pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam mewujudkan cita-cita bersama yang berlandaskan atas tujuan Nasional, maka Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh gelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Payakumbuh tahun 2025-2045.
Turut diikuti seluruh jajaran Forkopimda, Kepala Perangkat Daerah di lingkup Pemko Payakumbuh, pimpian BUMD/BUMN, Intansi vertikal, Perguruan tinggi, Ormas, Tokoh masyarakat, dan Tokoh agama, Musrenbang RPJPD tahun 2025-2045 dihelat di aula ngalau indah lantai III kantor Wali Kota Payakumbuh, Rabu (3/4/2024).
Diawali dengan penyampaian laporan panitia pelaksana oleh Bappeda Kota Payakumbuh, Musrenbang RPJPD Kota Payakumbuh tahun 2025-2045 dibuka Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh, Jasman yang mengatakan jika Musrenbang ini berfokus pada penyusunan RPJPD Kota Payakumbuh yang akan menentukan arah kebijakan dan sasaran utama pembangunan.
Orang nomor satu di lingkup Pemko Payakumbuh itu mengungkapkan pentingnya pelaksanaan Musrenbang dalam memberikan masukan terhadap penyusunan dokumen perencanaan daerah.
Menurutnya, Musrenbang merupakan rangkaian proses strategis yang dibangun sebagai sarana untuk berdiskusi, bertukar pikiran dan pendapat.
“Baik pemerintah maupun masyarakat tentu menjadi momen penting dalam mengakomodasi usulan-usulan tersebut,” katanya.
Jasman meminta selama penyusunannya sudah menyamakan persepsi dan mengawali seluruh program yang sudah baik untuk tetap dipertahankan. “Program baik yang sudah dibangun selama ini wajib dilanjutkan demi terbentuk kesinambungan, agar masyarakat juga tetap merasakan manfaatnya,” terangnya.
Terkait dengan capaian indikator makro Kota Payakumbuh yang menunjukkan trend positif dalam 10 tahun terakhir, Jasman katakan data ini merupakan laju pertumbuhan ekonomi kota Payakumbuh sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2019 yang selalu berada diatas rata-rata laju pertumbuhan provinsi dan nasional.
“Meskipun Pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh sempat berada pada minus 1,66 persen di tahun 2020, namun alhamdulillah kita mampu kembali bangkit di tahun 2023 dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,70 persen di atas pertumbuhan ekonomi provinsi Sumatera Barat di angka 4,62 persen, namun masih dibawah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,05 persen. Kondisi ini akan menjadi penyemangat kita dalam pemulihan ekonomi di tahun-tahun berikutnya,” bebernya.
Sementara itu, PDRB perkapita Kota Payakumbuh dalam 10 tahun terakhir terus naik. PDRB per kapita berdasarkan harga berlaku (ADHB) naik dari angka 29,95 juta rupiah pada tahun 2013 tumbuh menjadi 50,67 juta rupiah pada tahun 2019, dan tahun 2020 saat pandemi mengalami penurunan sedikit menjadi 49,28 juta rupiah. Kondisi tahun 2023, seiring dengan membaiknya perekonomian PDRB per kapita ADHB naik mencapai angka 62,02 juta rupiah.
Angka pengangguran dalam 10 tahun terakhir juga mengalami penurunan yang signifikan dari angka 7,13 persen pada tahun 2013 sempat turun ke level terendah tahun 2017 diangka 3,45 persen dan tahun 2020 akibat pandemi naik pada angka 6,68 persen. Tahun 2023 angka pengangguran ini kembali turun ke angka 4,84 persen.
“Angka kemiskinan juga mengalami penurunan secara konsisten dalam 10 tahun. Kita mampu menurunkan angka kemiskinan di kota Payakumbuh sebesar 2,16 persen yaitu dari angka 7,81 persen pada tahun 2013 menjadi 5,65 persen pada tahun 2020. Namun kondisi covid-19 membuat angka kemiskinan tahun 2021 naik menjadi 6,16 persen. Seiring mulai pulihnya perekonomian, tingkat kemiskinan Kota Payakumbuh tahun 2023 turun menjadi 5,44 persen,” ujarnya.
Indeks gini rasio kota Payakumbuh yang mulai dihitung tahun 2015, juga konsisten turun selama 5 tahun. Dari angka 0,340 pada tahun 2015 menjadi 0,280 pada tahun 2019 dan pada saat pandemi tahun 2020 kembali naik menjadi 0,325. Tahun 2023 indeks gini ratio turun lagi menjadi 0,31
Aweng