YUTELNews.Com | Seribuan perantau Mungka berkumpul di Balai Rakyat Rawangun, Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur, Sabtu (27/4/2024). Pertemuan itu seolah mengirim pesan politik perjodohan Rizki Kurniawan Nakasri (RKN) – Deni Asra untuk Pilkada Limapuluh Kota.
Perjodohan politik ini dengan gamblang terlihat dalam acara bertajuk halal bihalal tersebut. Dari sekian banyak tokoh politik Luak Nan Bungsu, hanya RKN dan Deni Asra yang diminta khusus untuk hadir. Sementara, Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Datuak Bandaro Rajo tidak diundang.
“Ini saatnya yang muda-muda bergerak untuk membangun kampung halaman, menjadi pemimpin untuk Limapuluh Kota. Kita (perantau-red), sudah bosan dengan pemimpin yang mengedepankan perpecahan, dan berharap munculnya pemimpin yang merangkul, yang menjadikan kolaborasi sebagai landasan pembangunan,” terang HM Yasir Datuak Paduko Tuan.
Pernyataan HM Yasir Datuak Paduko Tuan, yang dalam acara juga terpilih sebagai Ikatan Perantau Kenagarian Mungka (IPKM), menyiratkan adanya upaya perantau Mungka untuk perubahan. Upaya itu seolah terompang pada RKN – Deni Asra. “Sudahlah, ini sudah domainnya yang muda,” tegasnya.
Secara geopolitik, jika memang berpasangan, RKN – Deni Asra mewakili banyak hal. RKN merupakan putera asli Kecamatan Harau, tepatnya Nagari Gurun. Harau merupakan kecamatan dengan pemilih terbanyak pada Pemilu lalu, dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 41.030.
RKN saat ini menjabat sebagai wakil bupati. Sosok yang masih berusia 37 tahun itu menjadi tumpuan harapan Limapuluh Kota lebih baik. Namun sayang, potensi kepemimpinan RKN seolah sengaja diredupkan. Selama ini, dia tidak diberi ruang mengerahkan tenaga dan pikiran untuk membangun Limapuluh Kota.
Upaya penjegalan RKN untuk berbuat lebih di Limapuluh Kota sudah menjadi rahasia umun. Bagaimana, selama lima tahun menjabat bupati, dia dikungkung habis-habisan. Tak bisa bergerak. Energi yang dimilikinya tersia-siakan. Inilah yang menurut HM Yasir Datuak Paduko Tuan sangat disayangkan. “Padahal, anak-anak muda ini punya daya ledak yang luar biasa untuk melakukan perubahan,” sebut Paduko Tuan.
Sementara, Deni Asra merupakan Ketua DPRD asal Mungka. Usianya masih 42 tahun. Masih muda. Soal pergerakan politik, jangan ditanya. Deni saat ini menjabat sebagai Ketua DPC Gerindra Limapuluh Kota. Pemikirannya untuk membangun sudah tampak. Dia beberapa kali mencoba melakukan perubahan. Tapi kadang kali upaya yang dilakukan terbentur tembok tinggi birokrasi.
Bersatunya RKN – Deni Asra juga memupus perbedaan pada Pilpres yang lalu. RKN merupakan Wakil Ketua DPW Nasdem Sumbar. Pengusung Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar. Sementara Deni Asra di Gerindra, pengusung utama Prabowo – Gibran. Perpaduan keduanya menjadi pemadam api perbedaan yang selama pilpres berkobar.
“Pasangan RKN – Deni merupakan sitawa sidingin untuk Limapuluh Kota. Sudah layak rasanya kita tumpangkan harapan baik pada keduanya. Rasanya, jika keduanya maju berpasangan, kampung halaman akan menemukan jati dirinya sebagai daerah yang memiliki beragam potensi,” kata salah seorang perantau.
Di sisi lain, HM Yasir Datuak Paduko Tuan menyebutkan, perantauan Mungka sudah berhasil membentuk organisasi berbasis kekeluargaan antar perantau, Organisasi itu diharapkan menjadi wadah persatuan dan menumbuhkan sikap saling tolong menolong antar anggota di tanah rantau.
“Mudah-mudahan persatuan di tanah rantau dapat memberikan kontribusi kepada kampung halaman. Setidaknya melalui IPKM Kedepan kita bisa menyumbang pemikiran untuk kemajuan Limapuluh Kota tercinta,” tukuk Paduko Tuan.
Wakil Bupati Limapuluh Kota, RKN mengajak pengurus dan anggota IPKM untuk meningkatkan perhatian tentang masa depan anak kemenakan di kampung halaman. RKN juga mengajak para perantau untuk berinvestasi di kampung.
Selanjutnya RKN juga membuka ruang investasi untuk pariwisata. “Dalam catatan kami setidaknya ada 200 lokasi yang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata di Limapulu Kota yang bisa dikelola untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan mengajak perantau untuk menyumbang pemikiran dengan cara berinvestasi di kampung halaman,” imbuhnya.
Ketua DPRD Limapuluh Kota Deni Asra senada dengan RKN, dengan mengajak perantau berinvestasi di kampung halaman, khususnya di Mungka. Jika kolaborasi perantau dan orang kampung terjadi, maka Mungka secara khusus, dan Limapuluh Kota secara umum akan berkembang.
Namun sayangnya, baik RKN atau Deni Asra belum mau terbuka soal peluang keduanya berpasangan. Meski demikian, kehadiran keduanya di tengah perantau menjadi sinyal kuat yang tak bisa diindahkan dalam percaturan politik Limapuluh Kota.
(MDS).