Suara Perantau Mungka: Saatnya Limapuluh Kota Ganti Pemimpin!

YUTELNEWS.Com – Seruan perubahan untuk Limapuluh Kota dilantangkan seribuan perantau Mungka, Sabtu (27/4/2024). Para perantau menyerukan pergantian pemimpin di Limapuluh Kota. Momentumnya adalah Pilkada 2024.

Ketua Ikatan Perantau Kenagarian Mungka (IPKM), HM Yasir Datuak Paduko Tuan dalam kongres yang dilakukan di Balai Rakyat Pulo Gadung, Jakarta secara gamblang menyampaikan kebosanan pada pemimpin yang bertabiat pemecah dan menutup ruang bagi generasi muda untuk berikhtiar menjadi pemimpin masa depan.

“Sudah saatnya Limapuluh Kota mengganti kepemimpinan. Kalau perantau, khususnya yang dari Mungka ingin perubahan, jalannya ganti kepemimpinan. Upayanya telah harus dilakukan mulai dari sekarang,” terang HM Yasir Datuak Paduko Tuan.

Dalam pertemuan yang dihadiri Wakil Bupati Limapuluh Kota, Rizki Kurniawan Nakasri (RKN) dan Ketua DPRD Deni Asra, HM Yasir menyatakan sikap, mendukung pemimpin muda pada Pilkada mendatang. Sikap Yasir, secara umum juga merupakan sikap yang ditunjukkan para perantau.

“Ganti kepemimpinan Limapuluh Kota dengan pemimpin muda, pemimpin yang kaya gagasan, dan niat baik untuk membangun kampung halaman. Ini saatnya,” tegas HM Yasir yang dalam pertemuan terpilih secara aklamasi sebagai Ketua IPKM.

Ditambahkan HM Yasir, dengan kecintaan yang dimiliki, para perantau sebenarnya sangat ingin berkontribusi membangun kampung halaman. Agar itu terjadi, kuncinya adalah pemimpin yang terbuka. Pemimpin yang menempatkan perantau sebagai aset.

“Perantau ingin membangun negeri, ingin berkontribusi. Jalannya ada, tinggal eksekusi dan keterbukaan pemimpin untuk menerima perantau dengan segala keinginannya berkolaborasi untuk kampung halaman,” papar Ketua IPKM tersebut.

Pernyataan HM Yasir Datuak Paduko Tuan, yang dalam acara juga terpilih sebagai Ikatan Perantau Kenagarian Mungka (IPKM), menyiratkan adanya upaya perantau Mungka untuk perubahan. Upaya itu seolah terompang pada RKN – Deni Asra. “Sudahlah, ini sudah domainnya yang muda,” tegasnya.

Secara geopolitik, jika memang berpasangan, RKN – Deni Asra mewakili banyak hal. RKN merupakan putera asli Kecamatan Harau, tepatnya Nagari Gurun. Harau merupakan kecamatan dengan pemilih terbanyak pada Pemilu lalu, dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 41.030.

RKN saat ini menjabat sebagai wakil bupati. Sosok yang masih berusia 37 tahun itu menjadi tumpuan harapan Limapuluh Kota lebih baik. Namun sayang, potensi kepemimpinan RKN seolah sengaja diredupkan. Selama ini, dia tidak diberi ruang mengerahkan tenaga dan pikiran untuk membangun Limapuluh Kota.

Upaya penjegalan RKN untuk berbuat lebih di Limapuluh Kota sudah menjadi rahasia umun. Bagaimana, selama lima tahun menjabat bupati, dia dikungkung habis-habisan. Tak bisa bergerak. Energi yang dimilikinya tersia-siakan. Inilah yang menurut HM Yasir Datuak Paduko Tuan sangat disayangkan. “Padahal, anak-anak muda ini punya daya ledak yang luar biasa untuk melakukan perubahan,” sebut Paduko Tuan.

Sementara, Deni Asra merupakan Ketua DPRD asal Mungka. Usianya masih 42 tahun. Masih muda. Soal pergerakan politik, jangan ditanya. Deni saat ini menjabat sebagai Ketua DPC Gerindra Limapuluh Kota. Pemikirannya untuk membangun sudah tampak. Dia beberapa kali mencoba melakukan perubahan. Tapi kadang kali upaya yang dilakukan terbentur tembok tinggi birokrasi.

Bersatunya RKN – Deni Asra juga memupus perbedaan pada Pilpres yang lalu. RKN merupakan Wakil Ketua DPW Nasdem Sumbar. Pengusung Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar. Sementara Deni Asra di Gerindra, pengusung utama Prabowo – Gibran. Perpaduan keduanya menjadi pemadam api perbedaan yang selama pilpres berkobar.

(MDS)

Posting Terkait

JANGAN LEWATKAN