Banjir Longsor di Payakumbuh, Tidak Mengancam Kehidupan Penghidupan Masyarakat

You Tell News

YUTELNEWS.com – Bencana alam banjir dan longsor terjadi di Payakumbuh, Sumatera Barat, sejak Minggu 12 Mei 2024 sekitar pukul 21.00 Wib. Esok harinya, bencana telah selesai, dan kehidupan masyarakat kembali normal.

Di Payakumbuh, Rabu 15 Mei 2024, Jasman Dt. Bandaro Bendang menyampaikan hal ini kepada sejumlah wartawan. Dimulai dengan laporan masyarakat, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta anggota Forkopimda, menindaklanjuti insiden tersebut.

Sekarang sedang dibuat rekapitulasinya dan dilaporkan ke Badan Nasional Penanggulagan Bencana (BNPB). Kemudian juga tidak ada korban. Dan tidak mengancam kehidupan dan penghidupan masyarakat.

Pada hari Minggu itu, lokasi dan tempat kejadian, di kecamatan Payakumbuh Selatan,

kelurahan Padang Karambia Bukik Kuburan Cino menuju TPA Regional, saat itu curah hujan cukup tinggi sehingga terjadi longsor.

Akibat yang ditimbulkan menutup akses jalan, dari peninjauan lapangan kemaren, diperkirakan tidak ada kerugian. Kemudian tidak ada pula bangunan disekitar lokasi yang rusak.

“Upaya yang dilakukan, tim BPBD kota Payakumbuh turun langsung ke lokasi

longsor didampingi Kalaksa BPBD dan OPD terkait untuk membersihkan material longsor yang menghambat akses jalan,”papar Jasman.

Hingga saat ini pemantauan tim BPBD kota Payakumbuh, air telah naik melebihi kapasitas penampungan, nyaris melanda 5 kecamatan di Payakumbuh itu sudah kembali normal.

“Curah hujan yang cukup tinggi, sejak Senen malam hingga kini, warga yang mengungsi, korban jiwa dan luka-luka, alhamdulillah nihil. Meskipun demikian, diimbau kepada seluruh elemen masyarakat tetap waspada,”pesan Jasman.

Ditambahkan kepala pelaksana (Kalak) kota Payakumbuh Erizon, pada kejadian di kecamatan Payakumbuh Barat, kelurahan Nunang Daya Bangun, meluapnya air Sungai Batang Agam, 5 KK dan 16 warga terdampak nihil.

Sedangkan di kecamatan Lamposi Tigo Nagori, di Rw 1 kelurahan Koto panjang Dalam, meluapnya aliran Batang Lamposi dekat jembatan gantung dan sekitarnya, terdapat beberapa pinggiran sungai yang amblas dan putus.

Akibatnya, menghambat aktifitas petani sekitarnya dan juga beberapa pohon tumbang, lahan pertanian yang terendam disepanjang bantaran Batang Lamposi dilingkungan RW 1 kelurahan Koto Panjang Dalam.

Dampak kerugian, di kecamatan Utara, padi 58 Ha, jagung 3 Ha cabe 3,5 Ha, tomat 1 Ha, timun 1 H, kacang panjang 0,35 Ha, perkiraan kerugian Rp1.031.000.000,-

Sedangkan di kecamatan Payakumbuh Timur mengalami padi 68,6 Ha, jagung 3,55 Ha, cabe 3,275 Ha, timun 1,75 Ha, kacang panjang 1,25 Ha. Perkiraan kerugian mencapai Rp 1.800.000.000,-

Dikecamatan Lamposi Tigo Nagori, padi 31,2 Ha, jagung 0,5 Ha, cabe 0,1 Ha. Perkiraan kerugian ditaksir Rp. 42.000.000,-

Total luas lahan terdampak 176,3 Ha. Dan total perkiraan kerugian mencapai Rp2.873.000.000,-

“Upaya yang kita lakukan berkoordinasi dengan dinas Pertanian, Pemerintah Kecamatan dan kelurahan. Assesment dan Pendataan, “papar Erizon.

( MAHWEL )