Yutelnews.com | Robinson Akmaludin akrab disapa Bang Robin, Wakil Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat (KORMI) Kabupaten Jepara, Kamis (12/9/2024) di kantin Museum RA Kartini mengadakan jumpa pers dengan beberapa wartawan baik media cetak maupun online.
Dihadapan puluhan awak media, Bang Robin mengeluhkan beberapa persoalan yang sedang dan tengah dihadapi oleh KORMI Jepara. Bang Robin menceritakan bahwa berdirinya kepengurusan KORMI Kabupaten Jepara periode 2022-2026 adalah saat dilantik oleh Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta di Gedung Shima, Sabtu, 12 November 2022.
“KORMI saat masuk ke Kabupaten Jepara didanai secara mandiri oleh Ketua KORMI Jepara Hartoyo dan Pembina Joko Prakoso, karena kepedulian kami atas olahraga masyarakat, agar bisa berkembang dan menjadi budaya berolahraga dan menyehatkan bagi warga masyarakat Jepara,” cetus Bang Robin.
“Namun kami kecewa, karena dana hibah untuk KORMI Jepara masih dianaktirikan, kalau dibandingkan dengan dana hibah bagi KONI Jepara. Karena atlet-atlet Inorga KORMI Jepara sama-sama berprestasi,” jelasnya.
KORMI sendiri memiliki hak yang sama untuk mendapatkan dukungan pemerintah melalui dana hibah berdasarkan Permendagri No. 77 Tahun 2020 dan UU No. 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan pasal 75 (2) Pemda wajib mengalokasikan anggaran Keolahragaan melalui APBD. Dan KORMI adalah olahraga masyarakat.
Sebelumnya saat audiensi pada tanggal 5 Juni 2024 antara Pj Bupati Jepara dengan pengurus KORMI Jepara, Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta berjanji untuk memberikan dana hibah sebesar Rp. 600jt dan kantor khusus buat KORMI Jepara pada tahun anggaran 2025.
“Namun, pengurus dan ribuan atlet dari 13 induk olahraga (Inorga) KORMI Jepara sangat kecewa, setelah mengetahui kalau dana hibah tersebut tidak masuk di RKPD 2025 Kabupaten Jepara,” keluh Bang Robin.
Bang Robin menambahkan kalau dana hibah sebesar Rp. 600jt bisa cair, tentunya persiapan atlet-atlet Inorga KORMI Jepara lebih maksimal untuk persiapan menghadapi FORNAS (Festival Olahraga Masyarakat Nasional) VIII Tahun 2025 di NTB yang rencananya akan dihelat pada bulan Juli 2025 mendatang. “Dan tentunya dengan persiapan yang matang, kita berharap dan bertujuan bisa mencetak prestasi dan mengharumkan nama baik Kabupaten Jepara dibidang olahraga,” tambahnya.
“Bahkan setelah saya klarifikasi ke Pj Bupati Jepara, Pak Edy bilang sudah memberikan disposisi ke OPD terkait seperti Bappeda, Disdikpora maupun DKK namun sepertinya tidak diindahkan atau ditindaklanjuti,” ujar Bang Robin yang tercatat sebagai Ketua Inorga Persatuan Olahraga Gulat Tangan Indonesia atau POGTI.
Prestasi Atlet-atlet KORMI Jepara
Bang Robin juga menyampaikan bahwa banyak atlet dari Inorga KORMI Jepara yang sudah berprestasi ditingkat provinsi maupun nasional. “Saat mengikuti Festival Olahraga Masyarakat tingkat Nasional (Fornas) VII 2023 di Jabar, atlet KORMI Jepara membawa 5 medali. Saat mengikuti Forda Jateng 2023 dari tanggal 8-10 Juni 2023 di Semarang atlet ketapel KORMI meraih 2 medali perak dan 1 perunggu. Kemudian di Festival Olahraga Daerah (FORDA) Jawa Tengah 2024, 5-7 Juli 2024 di Purwokerto atlet POGTI – KORMI Jepara meraih 3 medali emas dan 3 medali perak serta dari atlet ketapel juga meraih medali,” tutur Bang Robin.
Bang Robin, lewat telepon WhatsApp menghubungi Ketua Umum KONI Kabupaten Jepara, H. Syamsul Anwar, S.E., untuk menanyakan kenapa dana hibah buat KORMI Jepara jauh lebih kecil dibandingkan dengan KONI Jepara. Syamsul Anwar menjawab kalau KORMI setara dengan KONI dan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI). “NPCI prestasinya mendunia dan di Paralimpiade Paris 2024 dapat medali emas, dana hibahnya juga dibawah KONI,” jawabnya.
“Semuanya melalui proses yang panjang, seperti penataan organisasi dan pengelolaan keuangannya dan prestasi di seluruh cabang olahraganya. Saya analisa ada indikator-indikator yang menjadi kebijakan oleh Pemkab,” tuturnya.
Sementara berdasarkan informasi dari Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara, Ali Hidayat yang dikutip oleh Bang Robin, ia menginformasikan kalau dana hibah untuk KORMI tahun depan tidak masuk di RKPD 2025.
Bang Robin juga mencatat bahwa kurang lebih dana hibah di tahun 2024 yang dititipkan di Disdikpora Jepara adalah sekitar Rp. 300jt dan Rp. 25jt berasal dari Ketua DPRD. “Dan, masih tersisa sekitar Rp. 150jt di Disdikpora Jepara,” ingatnya.
Bang Robin menegaskan kalau memang dana hibah sebesar Rp. 600jt dan kantor yang dijanjikan untuk KORMI Jepara tidak direalisasikan, bisa saja atlet-atlet potensial dari 13 Inorga KORMI Jepara pindah ke kota atau kabupaten lainnya yang lebih menjanjikan. “Bisa saja atlet tersebut dibajak oleh KORMI di Kabupaten lain,” tegas Bang Robin.
Perbandingan Dana Hibah
“KORMI Demak tahun 2023 dan Sleman tahun 2024 saja masing-masing dapat dana hibah Rp. 500jt. Sementara ada dugaan dana hibah untuk KORMI Jepara di tahun 2025 justru dipangkas untuk merealisasikan Pokir infrastruktur anggota DPRD Jepara,” tegasnya.
“Semestinya Sekda Jepara sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) lebih faham karena dia selalu membahas dengan Banggar dan Komisi-komisi DPRD Jepara,” ungkapnya.
Saat ini KORMI Jepara juga ada anggota DPRD dari Fraksi PDIP yaitu Tri Budi Cahyono selaku Ketua Bidang Pengembangan Usaha, Kemitraan dan Rencana Program.
Persoalan terkait Dana Hibah KORMI Jepara, setali tiga uang dengan anggaran bantuan operasional Ketua RT dan RW yang nasibnya sama yaitu di tahun 2025 tidak masuk di Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Jepara.
“Rabu, (17/9/2024) kita akan audiensi dengan Ketua Sementara DPRD Jepara, Agus Sutisna untuk menanyakan perihal anggaran perubahan untuk intensif Ketua RT dan RW dan tidak adanya plot anggaran di RKP Kabupaten Jepara tahun 2025,” kata H. Edy Khumaidi Muhtar, SH., Ketua DPC PAPDESI Jepara saat ditanyakan perihal bantuan operasional RT/RW oleh Bang Robin lewat WhatsApp.
Edy Khumaidi Muhtar, SH., secara tegas juga kecewa dengan M. Latifun DPRD Jepara dari Fraksi Demokrat yang berbicara lewat salah satu media online, kalau penambahan tunjangan untuk RT/RW adalah bagian dari program prioritas.
“Kenyataannya sampai detik ini, anggaran untuk Ketua RT dan RW di Jepara selalu masuk dalam anggaran perubahan dan sementara untuk bantuan operasional bagi RT dan RW tahun 2025 juga tidak masuk di RKPD. Terus dimana yang dimaksudkan dengan Program Prioritas? tentang bantuan operasional bagi Ketua RT dan RW yang merupakan garda terdepan dalam tugas pelayanan ditingkat pemerintah desa di Kabupaten Jepara,” cetus Haji Edy.
Terakhir Bang Robin memberikan keterangan kalau untuk memperjuangkan pencairan dana hibah Rp. 600jt dan kantor KORMI Jepara. Bang Robin berjanji, akan mengawal sampai titik darah penghabisan. “Saya akan laporkan ke pemerintah provinsi Jateng dan pusat, atau kalau perlu kita akan turunkan massa ribuan atlet KORMI Jepara, untuk unjuk rasa meminta hak dan menagih janji ke Pemkab Jepara,” pungkas Bang Robin.
Singgih jepara