YUTELNEWS.com | Lima Puluh Kota – Pasca bencana alam banjir dan longsor di Kabupaten Lima Puluh Kota akibat tingginya curah hujan tanggal 22 November 2024 silam, menyisakan derita teramat dalam bagi warga Lima Puluh Kota yaitu Nagari Pangkalan Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Nagari Pauh Sangik Kecamatan Akabiluru , Namun berbeda dengan masyarakat di jorong Siamang Bunyi Nagari Kubang Kecamatan Guguak dan Jorong Soriak Nagari Suliki Kecamatan Suliki.
Hari ke 10 kegiatan tanggap darurat di Jorong Siamang Bunyi, tinggal pembersihan material banjir bandang di sungai Batang Lampasi dan pembersihan satu unit rumah ,karena tidak bisa secara manual, butuh alat berat,sebab di sekitar rumah tersebut terdapat tumpukan kayu-kayu yang besar, juga sungai Batang Lampasi sekarang sudah berubah aliran akibat tertutup material banjir bandang yang terdiri dari berbagai ukuran .
Hal ini di benarkan oleh Kalaksa BPBD Rahmadinol, saat awak media meliputi lokasi bencana.
Rahmadinol juga menjelaskan bahwa Selasa 3 Desember adalah hari ke-11 kegiatan tanggap darurat, alat berat sudah kita perintahkan untuk rolling ke jorong soriak nagari suliki kecamatan Suliki sejak Hari Minggu kemaren, rencana BPBD akan membersihkan material banjir bandang dari pemukiman penduduk di jorong Soriak lanjut sampai kebawah di jorong Siamang Bunyi,Nagari Kubang Kecamatan Guguak.
Sesuai dengan Slogan yang sering disampaikan Rahmaninol “Bencana urusan bersama”
BPBD sudah melakukan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera V(BWSS V) , dibuktikan dengan diturunkannya 1 (satu) unit alat berat untuk membersihkan material banjir bandang di Nagari Pauh Sangik, karena alat berat PC 200 tidak bisa menempuh lokasi sampai ke pemukiman penduduk di jorong Soriak nagari Suliki.
Berdasarkan laporan Kalaksa BPBD Rahmadinol, bahwa masih banyak material longsor berupa kayu-kayu di bagian hulu, hal ini berpotensi untuk banjir bandang susulan, mungkin ini akan terjadi 3 sampai 5 tahun yang akan datang, untuk mengantisipasi hal tersebut, BPBD sudah berkoordinasi dengan Dinas kehutanan Provinsi Sumbar, dan hari Senin tanggal 2 Desember 2024, Dinas Kehutanan telah menurunkan Polisi Kehutanan ,mudah-mudahan penanganan bencana alam ini bisa di keroyok bersama sesuai kewenangan .
“Rahmadinol menghimbau masyarakat yang tinggal di daerah bantaran sungai, perbukitan untuk selalu siaga dan waspada, kalau bisa,hindari membangun rumah di sekitar daerah aliran sungai dan perbukitan, kalau memang itu tidak bisa dihindari, tetap siaga dan waspada, lakukan evakuasi mandiri, hubungi pejabat pemerintahan terdekat.
( MAHWEL )