YUTELNEWS.COM – BURU
Kasus Pungli Bantuan sosial Bayar langsung tunai,( BANSOS BLT) sudah terus di bicarakan oleh masyarakat awam soal PKH/BLT yang seharusnya menjadi perhatian Pemerintah pusat malah nasib di kabupaten Buru serius untuk dibumi hanguskan.
Salah satu kasus yang baru baru ini terungkap didesa Namlea Kecamatan Namlea Kabupaten Buru, Dimana terjadinya pemotongan dari hasil Bansos Bayar langsung Tunai BLT berhasil di konfirmasi oleh beberapa korban penerima haknya yang sudah jelas kategorinya penerima manfaat tepat sasaran oleh setiap Kepala Keluarga, berasal dari masyarakat miskin yang ekonominya lemah Namun Malah nasib penerima manfaat blt tersebut di lakukan pemotongan oleh pihak Pos dan Giro Kabupaten Buru.”Ucapnya
Hal ini pun terjadi bukan saja kepada Kepala keluarga yang tidak ingin namanya dicantumkan ,tetapi dia harus mengungkapkan keluhannya kepada Awak media Yutelnews.com
“”Sambil mengusap air mata dan menceritakan kejadian yang sempat gaduh di Kantor Pos dan Giro induk Kabupaten Buru bersama kelima temannya pada saat pertama menerima lancar cuman di potong lagi awalnya Rp 300.000 dan setelah bulan berikutnya di potong lagi Rp 500.000 tetapi kemarin tidak lagi menerima. Bahkan nama saya dihapus dan tidak menerima sama sekali
Padahal saya seorang janda dan tidak memiliki kapasitas apapun hanya seorang ibu rumah tangga yang memiliki Lima anak bahkan memelihara anak yatim yang cacat dan masih kecil bahkan dua anak saya yang sudah menikah telah memiliki Kartu Keluarga sendiri itupun masih bergantung kepada saya padahal data mereka telah di ambil ktp dan kartu keluarga bahkan sudah di foto rumah saya.”Tuturnya
Dari kasus ini menunjukkan bahwa masih ada upaya untuk memanfaatkan Dana bantuan sosial untuk kepentingan pribadi dan kelompok yang bertindak sebagai pelaksana program tersebut demi memperkaya diri dari hak masyarakat yang kurang mampu.
Sehingga tindakan di duga pungli tak patut untuk di tiru dengan ini terus di awasi,berdasarkan bagian dari koruptor berjamaah.
Salah satu tokoh masyarakat yang biasa di sapa pak dusun di desa Namlea saat kejadian kegaduhan di masyarakat penerima bansos haknya di silet dan di tilep masuk kantong ini juga saat itu berada di lokasi Namun beliau tidak tahu menahu semuanya bahkan saya kaget karena dia mengaku sebagai Kadus di Desa Namlea.
Sudah barang tentu ada kejahatan yang masif mulai dari pengambilan data secara bertahap Dari Data Desa TKSK DINSOS data kementrian bansos PKH serta pemuktahiran data melalui Dinas Sosial Kabupaten Buru.
Pentingnya kasus Pungli koruptor berjamaah tersebut harus ada tindakan pihak APH dari Kejaksaan Negeri dan Pihak Polres kabupaten Buru. Sebab kasus ini sudah berulang kali bersarang di tubuh institusi Masing masing.
Sasarannya mau bagaimana ketika di tanyakan langsung kepada masyarakat yang mana hak haknya di tilep . Oleh para gerbong Pungli bansos BLT.
Mereka menjawab
“agar kalau bisa ada tindakan serius dari pemerintah daerah saat ini yakni PJ Bupati Kabupaten Butu
untuk memperhatikan Dinas sosial dalam pelayanan bansos yang sesuai kriteria hak kami masyarakat miskin.
Sebab Dan Pihak Polres maupun kejaksaan negeri segera memproses kasus ini.
Tidak boleh diam ucap salah seorang bapak yang saat di temui Ketua DPD INTRA-WIN MALUKU REG MALUT Sekaligus perwakilan FORKAMI . Nurjannah RAHAWARIN.
Proses ,usut tuntas dan penjarakan. Sebab bansos tersebut . Sebagaimana ucapan bapak Presiden RI Prabowo Subianto.tegasnya
Kabiro buru ( M Masuku)