Luak50 Kota, YUTELNEWS.COM —Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Luak50 Kota, Syafri Ario angkat bicara terkait heboh-heboh soal pengurangan anggaran publikasi media di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemkab Limapuluh Kota.
Beredar kabar bahwa anggaran untuk publikasi media yang awalnya Rp700 juta setelah bupati incumbent kalah Pilkada 2024 menyusut menjadi Rp200 juta untuk 2025.
Surat Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Limapuluh Kota beredar di grup WhatsApp wartawan, tertanggal 30 Desember 2024. Sontak informasi ini memantik reaksi keras dari sejumlah awak media dan perdebatan pun sampai ke grup-grup WhatsApp tokoh politik lainnya di Luak50 Kota.
Syafri Ario, Ketua Organisasi Pemilik Media Siber di Luak50 Kota, mengatakan bahwa pengurangan anggaran kerjasama dapat menjadi masalah bagi bupati terpilih saat menjabat nanti.
Pengurangan anggaran media menarik perhatian, padahal publikasi kegiatan pemda oleh OPD seharusnya memiliki anggaran besar. Dulu, anggaran media RAPBD Rp700 juta, kini Rp200 juta.
“Kedua, secara prinsip perlu saya sampaikan bahwa wartawan dan pemilik media tidak boleh terlalu berharap terhadap anggaran kerjasama media. Karena media sejatinya ada sebagai pilar demokrasi, bagian dari cek and balances dalam sistem pemerintahan kita. Tetap mengedepankan integritas dan independensi sebagai wartawan,” ujar Syafri Ario yang juga Ketua CIC Luak50 Kota tersebut.
Media tidak sempurna dan memiliki usaha lain untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, kata Syafri Ario.
Teman-teman media, jika anggaran berkurang, Pemkab akan rugi. Wartawan di Luak50 Kota akan mengontrol pemkab tanpa beban.
Syafri menyarankan Pemkab untuk segera merevisi anggaran kerjasama media.
Kepala Bapelitbang Limapuluh Kota merencanakan anggaran, Kepala Dinas Kominfo dan Kepala Badan Keuangan mengeksekusinya.
Kebijaksanaan Bupati saat Safaruddin Dt. Bandaro diharapkan memerintahkan revisi anggaran.
( Wakorwil Mamad)