Aliansi Anak Negeri Bupolo Berorasi Tolak Perusahan Masuk di Gunung Botak

NEWS103 Dilihat

YUTELNEWS.com | Aliansi Anak Negeri Bupolo yang terdiri dari desa persiapan Wamsait, Dava dan Debowai, Kecamatan Wailata, Kabupaten Buru, berorasi menolak perusahan masuk di gunung botak. Kamis, (6/2/2025).

Dalam orasinya, mereka mengajak semua masyarakat untuk bersatu dalam satu barisan untuk menolak perusahan masuk di gunung botak.

Mereka meminta kepada Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi, maupun, Pemerintah Pusat agar mendengar, menanggapi, mengindahkan,

suara rakyat melalui orasi yang disampaikan Aliansi Anak Negeri Bupolo

agar gunung botak segera disahkan, dijadikan tambang rakyat untuk masyarakat Pulau Buru, karena gunung botak adalah tempat sekaligus ladang ekonomi dan lahan kehidupan.

Mereka juga mengatakan sebagai putra daerah tidak mau  menjadi penonton atau tameng di negeri sendiri karena minimnya ijasah bagi anak putra daerah yang cuma lima persen 5 persen.

“Maka dari itu, kami atas nama Aliansi Anak Negri Bupolo menghimbau kepada perintah agar gunung botak dijadikan tambang rakyat, untuk masyarakat yang mengelolah karena di sini bapak ibu, bibi, serta kakak saudara kami yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, demi masa depan keluarga mereka”, kata mereka

Ketika dikonfirmasi awak media, ada beberapa masyarakat di seputaran desa  persiapan Wamsaid sangat merespon dan mendukung gerakan orasi yang disampaikan oleh Aliansi Anak Negri Bupolo.

Mereka sangat bersyukur dan berharap kepada pemerintah agar secepatnya mengambil sikap menyetujui dan mengeluarkan izin gunung botak.

Mereka juga menyampaikan bahwa gunung botak bukan saja masyarakat pulau Buru yang mengadu nasib, tapi dari berbagai pelosok di Indonesia turut menikmati.

“Justru dari itu, kami sangat berharap kepada pemerintah mendengarkan aspirasi kami, karena gunung botak  adalah tumpuan harapan hidup kami sebagai masyarakat pulau Buru dan masyarakat Indonesi, karena bagi kami, dengan adanya gunung botak kami mampu menyekolahkan anak kami, bahkan mampu membiayai anak anak kami yang sedang menempuh pendidikan di universitas”, ungkap mereka.

Korwil Maluku (La Ode Rama)