Transparansi BBPBAP Jepara: Sebuah Keharusan, Bukan Pilihan Mengapa Keterbukaan Informasi itu Penting…!!

Jepara – Yutelnews.com Keterbukaan informasi adalah prinsip fundamental dalam tata kelola yang baik. Tanpa transparansi, sebuah institusi publik dapat kehilangan kepercayaan masyarakat, memicu spekulasi, dan bahkan membuka celah bagi praktik yang tidak sehat. Dalam konteks ini, langkah BBPBAP Jepara untuk membuka diri terhadap media dan publik bukan sekadar keputusan strategis, tetapi keharusan.

Selama ini, minimnya eksposur BBPBAP membuat masyarakat kurang memahami berbagai program dan inovasi yang telah dijalankan. Padahal, sebagai lembaga yang berperan dalam sektor perikanan budidaya air payau, informasi yang mereka kelola bukan hanya penting bagi nelayan atau pembudidaya, tetapi juga bagi kebijakan daerah yang lebih luas.

Jika sebuah lembaga publik enggan memberikan akses informasi, bukan hanya citra mereka yang dipertaruhkan, tetapi juga efektivitas program-program yang mereka jalankan. Transparansi memungkinkan masyarakat untuk memahami, mendukung, dan bahkan berpartisipasi dalam pengembangan sektor yang bersangkutan.

*BBPBAP dan Peran Media dalam Masyarakat*





Langkah BBPBAP untuk lebih terbuka terhadap media juga merupakan pengakuan atas pentingnya peran jurnalis dalam menyebarkan informasi yang akurat dan kredibel. Media adalah jembatan antara institusi dan masyarakat. Tanpa akses informasi yang cukup, media sulit menjalankan tugasnya dalam memberikan edukasi dan kontrol sosial terhadap kebijakan publik.

Lebih dari itu, BBPBAP juga menunjukkan komitmennya dengan menyediakan Tempat Uji Kompetensi (TUK) bagi wartawan yang akan mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Ini adalah langkah maju yang patut diapresiasi, karena mendukung peningkatan kualitas jurnalistik di daerah. Wartawan yang lebih kompeten akan menghasilkan pemberitaan yang lebih profesional, berimbang, dan berbasis fakta.

Namun, inisiatif ini juga harus diikuti dengan konsistensi. BBPBAP tidak bisa hanya sekadar membuka pintu di awal, lalu kembali menutup diri ketika ada isu-isu yang kurang menguntungkan bagi mereka. Keterbukaan harus menjadi budaya kerja, bukan sekadar reaksi terhadap tuntutan eksternal.

*Fokus ke Masa Depan: Sebuah Pendekatan yang Tepat?*

Dalam pertemuan dengan media, BBPBAP menegaskan bahwa mereka ingin lebih berorientasi ke depan daripada membahas masa lalu. Pernyataan ini mengandung dua sisi. Di satu sisi, fokus pada inovasi dan peningkatan pelayanan adalah hal positif. Namun, di sisi lain, keterbukaan informasi juga berarti kesiapan untuk membahas evaluasi kebijakan sebelumnya.

Masyarakat dan media tentu ingin tahu, misalnya, mengapa BBPBAP sebelumnya cenderung tertutup. Apakah ada kebijakan yang perlu dikoreksi? Apakah ada kendala yang menghambat transparansi? Sebuah institusi yang terbuka harus berani menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, bukan hanya menatap ke depan sambil mengabaikan pertanggungjawaban atas kebijakan masa lalu.

*Kesimpulan: Keterbukaan yang Berkelanjutan, Bukan Sesaat*

Langkah BBPBAP Jepara untuk membuka diri terhadap media dan masyarakat adalah langkah yang benar dan harus terus dijaga. Dengan memastikan setiap kebijakan dan program disampaikan secara terbuka, mereka tidak hanya membangun kepercayaan publik tetapi juga meningkatkan efektivitas kerja mereka sendiri.

Namun, keterbukaan ini harus dijaga agar tidak menjadi sekadar strategi pencitraan. Jika BBPBAP ingin benar-benar membangun hubungan yang sehat dengan masyarakat dan media, mereka harus konsisten dalam memberikan akses informasi, siap menerima kritik, serta menjadikan transparansi sebagai bagian dari budaya kerja mereka.

Transparansi bukan sekadar pilihan strategis, tetapi kebutuhan mendasar dalam tata kelola pemerintahan yang baik. Dan jika BBPBAP Jepara benar-benar ingin bergerak maju, keterbukaan ini harus menjadi langkah permanen, bukan sekadar episode sesaat.

(Singgih)

Posting Terkait

JANGAN LEWATKAN