YUTELNEWS.com | BANYUWANGI – Dalam suasana penuh kehangatan dan semangat persaudaraan, Administratur/Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan (ADM/KKPH) Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadmojo, melakukan kunjungan Halal Bihalal ke Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo (RKBK) Banyuwangi, Rabu (16/4/2025). Didampingi Humas KPH Banyuwangi Selatan, Didik Cahyo, kunjungan tersebut disambut hangat oleh jajaran pengurus RKBK.
Pertemuan berlangsung di markas RKBK yang berlokasi di Jalan Piere Tendean, Gang Rumah Kebangsaan No. 1–3, Karangrejo, timur/belakang Hotel Selamet Banyuwangi. Ketua RKBK, Hakim Said, bersama sejumlah pengurus seperti Bendahara, Mochamad Rafindra, Koordinator Umat Kristen, Pdt Herman Sjahthi, dan pengurus lainnya, menyambut hangat kedatangan ADM Wahyu bersama Humas Didik Cahyo.
Kunjungan ini tak sekadar seremoni Halal Bihalal, melainkan menjadi ajang penguatan hubungan antara Perhutani dan komunitas lintas iman serta budaya yang aktif mempromosikan semangat nasionalisme.
“Kami sangat mengapresiasi semangat kebangsaan yang tumbuh di RKBK. Ini bagian dari ikhtiar kami dalam merajut silaturahmi, memperkuat komunikasi lintas sektor, serta meneguhkan semangat gotong royong antar anak bangsa,” ujar Wahyu Dwi Hadmojo.
Ia juga menegaskan bahwa Perhutani mendukung gerakan yang menjunjung tinggi nilai toleransi, persatuan, dan cinta tanah air.
Ketua RKBK, Hakim Said, menyampaikan rasa hormat atas kunjungan tersebut. “Ini membuktikan bahwa sinergi antara lembaga negara dan masyarakat sipil dapat terjalin erat dalam bingkai kebangsaan yang harmonis. RKBK akan terus menjadi ruang inklusif bagi semua golongan untuk berdialog dan merawat kebhinekaan,” ujar pria jebolan Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) Angkatan ke-2 tahun 2006 di Universitas Jember (Unej) ini.
Pertemuan juga diwarnai diskusi ringan mengenai peran hutan dalam menjaga harmoni sosial dan keberlanjutan lingkungan. Suasana akrab yang terbangun mencerminkan potensi besar kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas kebangsaan dalam merawat Indonesia yang damai dan inklusif.
(Tim Red)