Orang Tua SD Inpres Kera-Kera Klarifikasi Isu Pungutan P5: Dana Sukarela dan Kegiatan Dirangkaikan dengan Pelepasan Siswa Kelas VI

Yutelnews.com || Makassar Kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SD Inpres Kera-Kera berlangsung meriah dan penuh semangat kolaboratif. Partisipasi aktif orang tua sangat terasa, baik dalam bentuk kontribusi dana sukarela maupun keterlibatan langsung dalam pelaksanaan kegiatan.
Menanggapi isu dugaan adanya pungutan sebesar Rp85 ribu, para orang tua siswa memberikan klarifikasi. Mereka menegaskan bahwa besaran dana yang dikumpulkan sangat bervariasi, disesuaikan dengan tema dan kebutuhan masing-masing kelas, serta hasil musyawarah bersama antar wali murid—bukan arahan atau instruksi dari pihak sekolah.
“Iya, jauh sekali perbedaannya. Kami di kelas 5 cuma kumpul Rp20 ribu karena teman temannya. Jadi hanya buat es buah. Tidak ada paksaan, semua berdasarkan kesepakatan di kelas,” ungkap salah satu orang tua.
Orang tua siswa kelas 1 pun menambahkan, kelas mereka menyepakati kontribusi Rp80 ribu karena ingin menyediakan tiga jenis makanan demi membuat acara lebih berkesan.
“Bukan permintaan guru atau sekolah, kami sendiri yang ingin buat acara meriah untuk anak-anak,” jelasnya.
Dana yang terkumpul dikelola secara transparan oleh perwakilan kelas masing-masing. Bila terdapat kelebihan dana, sisa tersebut dikembalikan kepada orang tua.

Dirangkaikan dengan Pelepasan Siswa Kelas VI
Menariknya, kegiatan P5 kali ini juga dirangkaikan dengan pelepasan siswa kelas VI serta penyerahan rapor dan Surat Keterangan Lulus (SKL). Suasana haru dan kebanggaan menyelimuti seluruh rangkaian acara, menjadikannya momen istimewa bagi siswa, guru, maupun orang tua.
“Kami menyatukan kegiatan P5, pelepasan, dan penyerahan rapor agar menjadi momen kebersamaan dan kekeluargaan yang bermakna,” ujar Kepala SD Inpres Kera-Kera.
Acara ini juga menjadi penutup rangkaian program P5 sepanjang tahun ajaran, sekaligus ajang apresiasi bagi siswa kelas VI yang telah menyelesaikan pendidikan dasarnya.

Pentas Seni: Ajang Tampil, Ajang Tumbuh
Rangkaian kegiatan semakin semarak dengan digelarnya pentas seni oleh seluruh perwakilan kelas. Anak-anak menampilkan beragam karya kreatif seperti tari tradisional, drama, puisi, dan pertunjukan bakat lainnya. Sorak-sorai dari orang tua yang hadir menambah semangat anak-anak di atas panggung.
“Ini momen yang membahagiakan. Anak-anak tampil penuh percaya diri dan kami bangga. Kami ingin ini menjadi pengalaman indah yang terus mereka kenang,” kata salah satu wali murid.

Klarifikasi Publik dan Harapan untuk Kolaborasi Berkelanjutan
Melalui klarifikasi ini, para orang tua berharap publik tidak lagi salah paham terhadap isu pungutan. Mereka menegaskan bahwa seluruh kegiatan dan sumbangan murni berasal dari inisiatif orang tua, bukan kewajiban yang dibebankan oleh sekolah.
“Kami tidak ingin sekolah disudutkan atas sesuatu yang sebenarnya kami rancang bersama. Semua dilakukan dengan semangat gotong royong demi kebahagiaan anak-anak,” tegas salah satu perwakilan kelas.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara sekolah dan orang tua mampu menghadirkan pengalaman pendidikan yang holistik: membangun karakter, memperkuat nilai-nilai Pancasila, dan menumbuhkan rasa kebersamaan. Semangat ini diharapkan terus terjaga dan menjadi budaya di tahun-tahun mendatang(boedipras)

Posting Terkait

JANGAN LEWATKAN