Deliserdang//yutelnews.com
Dewan pimpinan pusat gerakan masyarakat anti korupsi (dpp gemak) mengungkap dugaan kejanggalan besar dalam proyek rehabilitasi ruang kelas SD negeri 101876 yang berlokasi di kecamatan tanjung morawa, kabupaten deli serdang (16/7/25)
Dalam surat resmi yang ditujukan ke dinas pendidikan deli serdang, gemak menemukan bahwa di portal lpse proyek tersebut hanya tercatat sebesar Rp 1,2 juta, namun realisasi anggaran di lapangan mencapai Rp 1.241.919.200. Perbedaan angka yang sangat mencolok ini memicu dugaan adanya manipulasi data anggaran dan potensi korupsi berjamaah.
Temuan dpp gemak :
1. Selisih fantastis antara pagu lpse dan realisasi anggaran.
2. Tidak ada nama pelaksana teknis proyek, padahal seharusnya wajib dicantumkan.
3. Dokumen rab dan laporan proyek tidak tersedia untuk publik.
Gemak menyebut ini sebagai indikasi modus baru dalam korupsi berbasis sistem digital, dengan cara menyembunyikan nilai proyek sebenarnya melalui lpse, demi menghindari pengawasan publik.
Gemak siap laporkan ke kejati sumut dalam pernyataannya, dpp gemak memberikan waktu 7 hari kepada dinas pendidikan untuk memberikan klarifikasi resmi,Jika tidak direspons, maka organisasi ini akan:
> “Melakukan aksi damai di depan kantor dinas pendidikan dan bupati deli serdang, serta melaporkan dugaan korupsi ini ke kejaksaan tinggi sumatera utara (kejati sumut) dan inspektorat,” tegas ketua dpp gemak.
Belum ada tanggapan resmi
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan atau klarifikasi resmi dari pihak Dinas Pendidikan Deli Serdang. yutelnews terus mencoba melakukan konfirmasi ke pihak terkait.
(Redaksi Rizal Hsb)
Modus Baru Korupsi,LPSE 1,2 Juta, cair 1,2 Milliar

