YUTELNEWS.com | Kab. Bandung Barat, Jawa Barat,- Dalam sebuah pertemuan yang penuh optimisme, Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Kabupaten Bandung Barat (KBB), melalui Ketua Rushendi, mengajukan program kerja sama strategis kepada Indonesia Power. Program ini mencakup dua program utama: reboisasi dan penghijauan di bantaran sungai-sungai di wilayah Bandung Barat, serta pembentukan sebuah media center resmi untuk mendukung publikasi kegiatan dan program-program perusahaan secara lebih efektif dan efisien. Selasa, (22/7/2025).
Rushendi menyampaikan keprihatinan yang mendalam mengenai kondisi bantaran sungai di beberapa wilayah Bandung Barat yang mengalami degradasi lingkungan dan berpotensi menimbulkan bencana alam seperti banjir dan longsor. Ia mencontohkan keberhasilan pengelolaan kawasan Saguling yang memiliki daya serap air yang baik berkat program penghijauan yang terencana. Oleh karena itu, IWOI mengusulkan program reboisasi dan penghijauan yang terintegrasi dan berkelanjutan sebagai upaya mitigasi bencana dan pelestarian lingkungan.

Lebih lanjut, Rushendi menawarkan IWOI sebagai mitra strategis dalam hal publikasi. “Kami siap berperan sebagai media center resmi Indonesia Power, fokus pada pemberitaan daring,” ujarnya.
Dengan jangkauan media online yang luas dan kemampuan IWOI dalam menyebarkan informasi secara cepat dan akurat, diharapkan publikasi kegiatan Indonesia Power dapat lebih masif dan terstruktur, sehingga citra perusahaan di mata masyarakat semakin positif dan terbangun dengan kokoh. IWOI berkomitmen untuk memberikan liputan yang berimbang, informatif, dan responsif terhadap isu-isu terkini.
Menanggapi hal tersebut, Agung dari Bidang Humas Indonesia Power menyambut positif inisiatif IWOI. Namun, ia juga menjelaskan beberapa kendala yang perlu dipertimbangkan, terutama terkait pengelolaan lahan di sekitar area operasional Indonesia Power.
“Pengelolaan lahan di sekitar wilayah kerja kami sangat ketat karena sebagian besar merupakan aset negara,” jelas Agung.
Beberapa area termasuk zona merah dan tidak dapat dimanfaatkan untuk kepentingan komersial. Selain itu, beberapa sengketa lahan masih dalam proses hukum.
Agung juga menjelaskan fokus Indonesia Power dalam mengembangkan program kemandirian bagi mitra binaannya, terutama di sektor pertanian dan peternakan. Bantuan yang diberikan bukan dalam bentuk barang, melainkan berupa pendampingan dan pelatihan yang menyeluruh, mulai dari proses hulu hingga hilir.
“Kami ingin mitra binaan kami mandiri dan berkelanjutan,” tambahnya. Karena luasnya area operasional, program ini dijalankan secara bertahap dan terbatas.
Meskipun demikian, Agung menyatakan kesediaan Indonesia Power untuk mempertimbangkan usulan IWOI, dengan catatan proposal diajukan secara resmi dan lengkap. Rushendi menegaskan bahwa IWOI siap menjadi mitra yang aktif dan berkelanjutan, tidak hanya dalam hal publikasi, tetapi juga dalam program penghijauan dan pengembangan pertanian/peternakan.
IWOI ingin terlibat langsung dalam seluruh tahapan program, mulai dari perencanaan hingga distribusi hasil, dengan melibatkan pemerintah desa dan kelompok tani (gapoktan). Model bagi hasil yang adil diharapkan dapat menciptakan kemandirian ekonomi mikro yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Agung menambahkan bahwa Indonesia Power memiliki proses seleksi mitra yang ketat, berdasarkan kesiapan dan rekam jejak. Evaluasi program dilakukan setiap tiga bulan untuk memastikan keberlanjutan. Skema kerja sama yang ditawarkan IWOI, dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah desa, dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi model kemandirian sosial yang dapat direplikasi di berbagai wilayah.
Dengan komunikasi dan koordinasi yang intensif, sinergi antara IWOI dan Indonesia Power diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Bandung Barat dan sekitarnya.
“Jika diberi kepercayaan, kami siap membuktikan bahwa kemitraan ini dapat menjadi contoh sukses, tidak hanya menghasilkan produk, tetapi juga membangun sistem ekonomi mikro yang berkelanjutan.” Tutup Rushendi dengan nada optimistis.
Dien Yoyo.