Rudi Hutabarat, Fitnah Partai Warna Biru dalam Ijazah Jokowi dan Pemakzulan Gibran Dihentikan

Medan// yutelnews.com
Tokoh muda sumatera utara aktivis dan kader partai demokrat,rudi hutabarat, angkat bicara menanggapi isu yang menyudutkan partai berwarna biru dalam pusaran kontroversi ijazah Presiden joko widodo dan wacana pemakzulan wakil presiden gibran rakabuming raka.

Dalam konferensi pers terbuka di medan, rudi menyebut tudingan itu sebagai bentuk fitnah politik murahan yang sengaja dilempar untuk mengadu domba antarpartai dan mengganggu stabilitas pemerintahan baru prabowo-gibran.

“Munculnya narasi ‘partai warna biru’ yang disebut-sebut ada di balik isu ijazah palsu presiden jokowi adalah tuduhan ngawur, kami di demokrat tidak pernah dan tidak akan terlibat dalam fitnah seperti itu,” tegas Rudi di hadapan media.

Menurutnya, justru partai demokrat saat ini berada dalam posisi mendukung penuh presiden prabowo subianto dan wakil presiden gibran rakabuming raka untuk menjalankan roda pemerintahan secara sah.

“Ada pihak-pihak yang mencoba mengganggu pemerintahan baru dengan memainkan isu ijazah dan mendorong narasi pemakzulan, demokrat tegas menolak.,kami bagian dari koalisi pendukung pemerintah,” tegasnya lagi.

Rudi juga menekankan bahwa publik harus cerdas dalam menyikapi isu-isu sensitif.
“Saya harap rakyat tidak termakan isu murahan,narasi ‘warna biru’ hanya ingin menyeret demokrat secara tidak langsung ke pusaran konflik yang bukan kami ciptakan,” katanya.

Pesan tegas rudi untuk publik dan elite politik

1. Fitnah soal ijazah adalah isu yang dipelintir untuk kepentingan elite tertentu.

2. Partai demokrat bukan dalang, bukan penyebar, dan bukan pendukung isu pemakzulan.

3. Demokrat tegak lurus mendukung stabilitas nasional di bawah kepemimpinan prabowo-gibran.

4. Wacana adu domba dengan label warna tidak boleh dibiarkan.

Dengan sikap tegas ini, rudi hutabarat berharap masyarakat tidak lagi terprovokasi oleh spekulasi dan propaganda politik yang tak berdasar. “indonesia butuh persatuan, bukan konflik elite. Kami memilih bekerja, bukan memfitnah,” pungkasnya.

(Redaksi rizal hasibuan)

Posting Terkait

JANGAN LEWATKAN