YUTELNEWS.Com | Ketua Koperasi Sekunder, Ruslan Arief Soamole, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah PT Global Emas Bupolo dalam pemulihan lingkungan, khususnya upaya pengangkatan sedimen berbahaya di Kali Anhoni.
Menurut Ruslan, program ini merupakan bentuk tanggung jawab nyata dari perusahaan tambang yang patut mendapat dukungan dari seluruh elemen masyarakat, terutama mereka yang selama ini terdampak oleh kerusakan lingkungan
akibat aktivitas tambang ilegal.
“Kami menyambut baik komitmen PT Global Emas Bupolo. Sudah saatnya ada tindakan nyata untuk memulihkan kerusakan yang terjadi, terutama di Kali Anhoni yang sangat penting bagi masyarakat,” ujar Ruslan, didampingi Sekretaris Koperasi Sekunder Nico Nurlatu, Imam Adat Kaiely Onyong Wael, dan Kepala Adat Wapasalit Gebat Wael. Jumat, (29/8/2025)
Ruslan menegaskan bahwa Koperasi Sekunder siap mendukung penuh langkah-langkah pemulihan yang berbasis pada prinsip pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal.
Komitmen Rp 50 Miliar untuk Lingkungan
PT Global Emas Bupolo telah mengalokasikan dana sebesar Rp 40 hingga Rp 50 miliar untuk memulai proses pemulihan, dengan fokus utama pada pengangkatan sedimen tercemar merkuri di Kali Anhoni. Sungai ini merupakan sumber air penting bagi masyarakat dan ekosistem sekitar, namun saat ini terancam akibat aktivitas penambangan tanpa kendali selama bertahun-tahun.
Direktur Utama PT Global Emas Bupolo, Mansur Latakka, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan wujud dari komitmen sosial dan lingkungan perusahaan.
“Kami ingin memulai dengan perbaikan. Ini bukan tentang eksploitasi, tapi rehabilitasi. Dan dukungan masyarakat, termasuk koperasi lokal, sangat kami apresiasi,” ujar Mansur.
Peran Masyarakat dan Pengawasan Ilmiah
Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan, perusahaan juga menggandeng Universitas Pattimura (Unpatti) sebagai mitra ilmiah untuk mengawasi seluruh proses dengan pendekatan riset dan berbasis data. Langkah ini dinilai Ruslan sebagai bentuk keterbukaan dan niat baik yang perlu dikawal bersama.
Harapan untuk Masa Depan
Ruslan Arief Soamole berharap proyek ini bisa menjadi model pemulihan tambang yang dapat direplikasi di daerah lain, dan menjadi titik balik bagi masyarakat Buru untuk bangkit dari kerusakan lingkungan yang selama ini mereka hadapi.
“Kalau perusahaan sudah siap dengan pendanaan, kajian, dan pengawasan ilmiah, maka masyarakat juga harus ikut menjaga dan mendukung. Ini bukan lagi soal bisnis semata, tapi soal masa depan bersama,” tutup Ruslan.
Kabiro buru..
(M.Masuku)