NELAYAN WARGA PELANTAR BUGIS SEDANAU ALAMI MUSIBAH DI LAUT, BERUNTUNG DAPAT DISELAMATKAN

NEWS91 Dilihat

NATUNAYUTELNEWS.com,
Zukarnain, seorang nelayan warga Pelantar Bugis, Kelurahan Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, mengalami musibah di laut pada Selasa (30/9/2025) sekitar pukul 09.45 WIB. Saat berangkat melaut menuju Ketukong Moro menggunakan pompong sepanjang 30 kaki bermesin Cengly 28 PK, tiba-tiba ia diterjang angin kencang dari arah barat laut.

Dalam perjalanan yang sudah menempuh hampir 9 mil dari Sedanau, pompong Zukarnain mulai dimasuki air dari bagian belakang hingga mesin tiba-tiba mati. Kondisi ini membuat pompong hampir tenggelam. Beruntung, Zukarnain masih sempat menghubungi ayahnya, Kadir, yang kemudian meminta bantuan kepada Ketua Nelayan Sedanau, Bahari.

Mendapat kabar mendesak itu, Bahari bersama seorang nelayan setempat, Gomi, langsung berangkat menggunakan pompong milik Gomi untuk melakukan pertolongan. Karena panik dan terburu-buru, Bahari mengakui tidak sempat menghubungi pihak terkait sebelum turun membantu.

Akhirnya, pompong milik Zukarnain berhasil ditarik menuju Sedanau. Sekitar pukul 14.45 WIB, pompong tersebut tiba di Pelabuhan Kelenteng dekat Pasar Ikan Sedanau dengan kondisi mesin rusak, namun bodi masih utuh. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Saat diwawancarai awak media, Ketua Nelayan Sedanau, Bahari, menyampaikan rasa syukur sekaligus permohonan kepada pemerintah daerah.

“Ini musibah bagi nelayan. Walaupun tidak ada korban jiwa, tetap ada kerugian yang dialami Zukarnain, juga Gomi yang membantu menarik pompong tersebut. Kami berharap ada perhatian dari Pemkab Natuna terhadap musibah yang menimpa nelayan,” ujar Bahari.

Selain itu, Bahari juga mengimbau seluruh nelayan untuk lebih berhati-hati saat hendak melaut.

“Cuaca saat ini tidak menentu. Kadang tiba-tiba angin kencang. Jadi mohon dipersiapkan matang sebelum melaut, mulai dari kondisi mesin, pelampung keselamatan, hingga cadangan suku cadang mesin. Dan yang paling penting, perhatikan selalu perkiraan cuaca sebelum berangkat,” pesannya.

🌊 Keterangan BMKG Natuna:
Berdasarkan data prakiraan cuaca BMKG, wilayah perairan Natuna pada akhir September 2025 masih berpotensi dilanda angin kencang dan gelombang tinggi yang dapat membahayakan aktivitas pelayaran nelayan. Masyarakat pesisir, khususnya nelayan tradisional, diimbau untuk selalu memperhatikan informasi cuaca sebelum melakukan aktivitas di laut.

✍️ Red: Darmansyah – Kabiro Natuna YUTELNEWS.com

Posting Terkait

JANGAN LEWATKAN