Sebuah Renungan, MDR dari Niat Bersedekah Hingga Terbawa Masuk Dunia Politik

YUTELNEWS.com | Pada penghujung Desember beberapa tahun yang lalu, di pagi hari yang cerah, Muhamad Daniel Rigan (MDR) duduk bersama istrinya Bella Sofhie Rigan di kediamannya yang asri di bilangan perumahan elit Bogor. mereka saat itu sedang mengatur jadwal berbagi sedekah sambil melihat-lihat sejumlah proposal bantun yang diberikan kepada mereka.

Proposal yang mereka terima saat itu mulai dari meminta bantuan pembangunan rumah ibadah seperti masjid, mushallah, gereja, klenteng, serta panti asuhan, panti jompo dan berbagai proposal lainnya. Ada juga pengajuan bantuan yang disampaikan lewat pesan Whatspp dari teman, keluarga, OKP, mahasiswa dan lain sebagainya.

Dalam benak mereka hanya satu, yakni membantu sebatas yang bisa dilakukan dengan prinsip apa yang dikerjakan semata-mata karena Allah SWT.

Kondisi itu kemudian membuat MDR mulai berfikir untuk bisa berbuat lebih banyak, yang tadinya membantu hanya sebatas kelompok, person, maka harus ada LOMPATAN yang lebih besar untuk membantu bukan sekedar kepada kaum duafa, para janda, anak yatim, masjid, mushala, gereja tapi kepada seisi negeri tempat kelahirannya.

Mulai terbersit niat MDR untuk masuk dunia politik agar apa yang diimpikan yakni membangun negerinya bisa terwujud.

Pikiran ini kemudian ditulis dan diunggah dalam salah satu postingan Facebook miliknya. Dalam unggahan tersebut tertulis,…berawal dari niat bersedekah, berbagi, membantu orang lain dan terbawa masuk ke politik. Saya masih belum tau apa yang saya lakukan, yang saya tau adalah saya melayani majikan-KU (KU hurup besar bermakna Allah, Tuhan semesta alam).

Persoalannya adalah ketika saya lagi melayani majikan-Ku, saya tidak pandang lagi dunia dari sudut pandang politik tapi saya memandang dunia dari sudut pandang NURANIKU, karena RASA itu manifestasi majikan-Ku kepadaku.

Sehingga kalau orang lain takut kalah dalam politik, saya malah happy, kalau orang lain pakai cara jahat, saya hijrah, kalau orang lain suka menang, saya suka tenang karena kemenangan itu ada jika kamu sudah merasa tenang.

Kalau orang lain menggunakan uang untuk kepentingan politik, saya selalu untuk kepentingan sedekah untuk melaksanakan perintah majikan-Ku, bukan untuk saya menang dalam politik, karena jika saja niatku sudah begitu maka saya sudah kalah sebelum bertarung.

Jadi apa tujuan politik saya, saya pun tidak tau, yang saya tau hanyalah majikan-Ku. Saya hanya jasad yang yang tak memiliki apa-apa, yang taunya Dia (Allah) yang mengatur sepenuhnya hidupku sehingga tugasku hanya belajar memahami-Nya.

Hidup ini cuma lelucon, jika anda terlalu serius maka anda tidak menemukan kebenaran. Jika anda terlalu santai maka anda ketinggalan, dan jika anda mengejar kedua-duanya itu juga usaha menjaring angin.

Jadi SELAMILAH DIRIMU, maka engkau akan menemukan Dia yang sebenarnya. Lalu apa yang terpenting bagi saya hari ini? TERSENYUM…..

Diakhir postingan MDR menulis kata

…Salam Restorasi Akal Sehat…..

Wakorwil Indonésia Timur (88)