Kota Payakumbuh — Yutelnews.com — Scratch adalah bahasa pemrograman berbasis visual yang interaktif dan menyenangkan. Dengan ini, anak-anak dapat membuat animasi, permainan, cerita, musik, dan karya kreatif lainnya. Mereka dapat membuat program (yang disebut proyek) dengan menyusun balok-balok perintah (blocks) secara visual.
Scratch didesain untuk menjadi asyik, edukatif, dan mudah untuk dipelajari. Scratch bisa digunakan untuk membuat cerita interaktif, permainan, seni (art), simulator, dan masih banyak lagi. Scratch bahkan mempunyai editor menggambar dan editor suara sendiri.
1 Agustus dua siswa SDN 53 Payakumbuh berhasil masuk 15 besar, setelah menyisihkan 1066 peserta Jika digabung mulai dari Siswa SD dan SMP.
2 Siswa tersebut atas Nama : Kenzee Aditya Wieryo dan Kenzie Alvaro.
Kenzee Aditya Wieryo (Kelas V) mengusung tema Menghindari Nuklir Japanese.
Sedangkan Kenzie Alvaro membuat Judul Perang gerilya.
Guru pendamping mereka Nindia Oktaviani, S. Pd mengatakan,
“Mereka ikut coding selama 3 buan secara online, awalnya 11 orang. Semuanya Kami banru mengirimkan proyeknya, langsung ke Tim Ruang Guru Jakarta, Akhirnya kita lolos 2 orang (Kenzee dan Kenzie)” ungkap Nindia Sang Guru pendamping.
Namun Ke 11 murid tersebut tetap mendapat sertifikat, Sementara Kenzee dan Kenzie selain Sertifikat mereka juga mendapatkan Bingkisan dari Ruang Guru.
Ucapan Terima Kasih datang dari berbagai pihak, khususnya Kadis Pendidikan, Dt.Dasril,
” SDN 53 Keren, tetap berjuang pertahankan!
Memberikan Pemahaman siswa tentang sains sejak dini tentu kita berharap akan mampu menyiapkan Generasi Hebat menuju Indonesia Emas 2045″ tutup Dt.Dasril.
( MAHWEL )