YUTELNEWS.COM | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) fraksi Partai Nasional Demokrasi (Nasdem), Rian Firmansyah S.Pd, menggelar sosialisasi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika di GOR Serbaguna Ciburuy, Desa Ciburuy Kecamatan Padalarang,Kabupaten Bandung Barat Jumat (31/07/2024).
Tidak hanya Rian, kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan ini turut dihadiri sejumlah nara sumber sekaligus tokoh berpengaruh di Kabupaten Bandung Barat, dan para tokoh agama,tokoh pemuda KBB.
Mengusung tema “Penguatan Ideologi Bangsa Menuju SDM Yang Unggul”, kegiatan sosialisasi ini diharapkan mampu menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan di tengah ancaman dan krisis kebangsaan yang saat ini terjadi.
“Kita perlu terus konsisten untuk melakukan internalisasi nilai-nilai kebangsaan, karena pilar ini menjadi jati diri sebagai bangsa,” kata Rian, di sela-sela kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan.
Rian pun menilai, diskursus tentang Pancasila pasca reformasi lebih menarik karena memberikan ruang bagi banyak interpretasi.
“Inilah yang menjadi pembeda Pancasila di era reformasi dan era Orde Baru, karena pada saat itu Pancasila menjadi ideologi tunggal yang menutup ruang diskursus. Sedangkan saat ini, Pancasila diletakkan sebagai kontrak sosial yang terdiri atas norma-norma yang disepakati bersama sebagai dasar kehidupan sosial dan ketatanegaraan Indonesia,” ujar Rian.
Rian menjelaskan, Pancasila ibarat “Magna Charta” Inggris atau “Bill of Right” Amerika Serikat, yakni sebagai kontrak sosial yang mutlak tidak dapat diubah.
“Mengubah Pancasila artinya mengubah negara, karena ditempatkan sebagai kontrak sosial, maka tidak akan mungkin berbenturan dengan ideologi apa pun, baik bersifat sekuler ataupun keagamaan,” jelas Rian.
Lebih jauh Rian pun menjelaskan, mayoritas bangsa Indonesia kini menjadikan Pancasila sebagai kesepakatan dalam berbangsa dan bernegara.
“Siapa pun Anda, dari suku mana pun, berasal dari agama apa pun Anda, sebagai bangsa Indonesia Anda mengakui bahwa Pancasila adalah konsensus kita semua,” jelas Rian.
Tetapi lebih lanjut Rian, Pancasila tidak bisa ditanamkan hanya pada diri sendiri, namun nilai-nilai kebangsaan ini perlu disebarluaskan, karena tantangan yang mengancam nilai-nilai kebangsaan ini akan terus berkembang.
“Kita harus membuka mata lebih lebar, banyak kelompok trans- nasional yang ingin mendirikan negara dalam negara, kendati pemerintah terus berupaya membubarkan organisasi yang bertentangan, namun ideologinya masih menyebar di berbagai tempat,” papar Rian.
Rian menambahkan, sosialisasi Empat Pilar ini tidak hanya menjadi kewajiban anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), namun juga menjadi tanggung jawab semua pihak, mulai birokrat, guru, dan pribadi masing-masing.
“Ini sangat penting agar kekayaan jati diri bangsa tidak bisa dikoyak lagi, dan pada gilirannya akan melahirkan anak-anak bangsa yang berkarakter sebagai modal kuat sekaligus pondasi untuk membentuk SDM yang unggul demi kemajuan bangsa,” pungkasnya.
Yans.