YUTELNEWS.com | Kab. Bandung Barat– Keseruan debat pertama calon Bupati dan Wakil Bupati Kab Bandung Bandung Barat (KBB) yang digelar di Hotel Novotel Lembang dalam topik meritokrasi dalam kepegawaian menui sorotan. Selasa, (29/10/2024).
Dalam sesi tanya jawab, pasangan calon (Paslon) nomor urut 1, Didik Agus – Gilang Dirga (DILAN), mengajukan pertanyaan mengenai sistem meritokrasi kepada Paslon nomor urut 2, Jeje Ritchie Ismail dan Asep Ismail (BERJAMAAH).
Gilang Dirga menanyakan, “Bagaimana cara anda menangani isu meritokrasi di KBB ?” Jeje Ritchie, selaku calon bupati, langsung menanggapi dengan mengatakan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) di KBB masih menghadapi tantangan serius, terutama tentang akses pendidikan yang terbatas.
Menurutnya, itu adalah salah satu akar masalah rendahnya tingkat pendidikan, yang mayoritas lulusan SMP.
Namun, jawaban tersebut mendapat respons dari Paslon nomor urut 3 Hengki Kurniawan. Hengki Kurniawan menilai bahwa jawaban Jeje tidak relevan dengan topik meritokrasi yang dibahas.
Menurutnya, “jawaban tersebut tidak menjawab inti dari pertanyaan soal meritokrasi. Meritokrasi seharusnya mengutamakan penempatan pegawai berdasarkan kompetensi, bukan hanya faktor pendidikan atau akses sekolah.”
Dirinya menyebut, bahwa praktik rotasi dan mutasi di KBB pernah menjadi sorotan akibat ketidak objektif pan, dan hal tersebut menjadi pembelajaran penting bagi masa depan sistem kepegawaian di daerah.
Debat publik tersebut menampilkan perbedaan pandangan yang tajam mengenai konsep meritokrasi dalam tata kelola dalam pemerintahan. Dari diskusi ini, terlihat bahwa para kandidat memiliki visi dan pendekatan yang berbeda dalam mengelola SDM di Kabupaten Bandung Barat.
Didin