Jepara – Yutelnews.com,
Kamis (6/2/2025) pukul 09.00 WIB – selesai bertempat di ruang serbaguna DPRD Jepara.
Rombongan DPD MATRA Jepara dipimpin oleh Kartini selaku Ketua didampingi oleh pengurus lainnya. Dan hadir juga Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Jepara, Ki Hendro Suryo Kartiko, Sukambali, Petinggi Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan sekaligus penasehat, Sapto Heru Ananto, Dr. Djoko Tjahyo Purnomo, Ahmad Rosidi (Rosi), Kolonel TNI Purn. Supanto, Gus Toyib, Singgih Purwanto, Petinggi Desa Daren, H. Edy Khumaidi Muhtar, SH., Petinggi Desa Pecangaan Kulon, M. Abdurrahman.
Audiensi ini dipimpin oleh Imam Subhi, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Jepara dari Fraksi Gerinda, Kepala Bidang Budaya Disparbud Kabupaten Jepara Agus Wibowo, dan Lia Supardianik Bidang Sejarah dan Kepurbakalaan.
Imam Subhi sangat mengapresiasi kepedulian DPD MATRA untuk ikut menjaga dan melestarikan kebudayaan di Jepara.
“Kita akan bantu untuk pembentukan Perda Pemajuan Kebudayaan Jepara dan pembentukan Dewan Kebudayaan di Jepara. Karena dengan adanya payung hukum tentunya pembiayaan kegiatan bisa disusun dan dianggarkan,” katanya.
Kartini, Ketua DPD MATRA Jepara berharap DPD MATRA bisa lebih berperan aktif dalam pelestarian kebudayaan dengan bekerjasama dengan berbagai leading sektor dan stakeholder terkait.
Dr. Djoko Tjahyo Purnomo sesepuh DPD MATRA Jepara dalam paparannya menyampaikan bahwa dia siap membantu dalam penyusunan dan pembentukan Perda Jepara tentang pemajuan kebudayaan.
Menurut Dr. Djoko, Perda Pemajuan Kebudayaan di Jepara, sangat penting untuk memastikan kebijakan yang terkait dengan pelestarian budaya lebih kuat, berkelanjutan, dan terintegrasi dengan program pembangunan daerah. “Agar Perda memiliki dasar hukum yang kuat, penyusunan naskah akademik harus dilakukan sebagai bagian dari proses regulasi,” tegasnya.
“Dengan adanya Perda dan naskah akademik yang baik, Kabupaten Jepara dapat melestarikan warisan budayanya, meningkatkan sektor ekonomi kreatif, serta memperkuat identitas budaya daerah di tingkat nasional dan internasional,” cetus Dr. Djoko.
Pada kesempatan yang sama, Sukambali berharap nama MATRA Jepara bisa lebih dikenal dengan kegiatannya dalam pengembangan dan pelestarian kebudayaan di Jepara.
Senada dengan itu, Sapto Heru Ananto berujar kalau nguri-uri kebudayaan tidak cukup dengan tenaga saja. “Namun bantuan materiil juga diperlukan, untuk itu DPD MATRA meminta agar pelaku dan penggiat pelestari seni dan budaya di Jepara lebih diperhatikan termasuk dengan penganggaran melalui pemerintah khususnya Disparbud Jepara,” ujarnya.
Jepara ini memiliki keunikan dibandingkan daerah lain, seperti adanya fenomena buyuk di pantai Telukawur. “Kita juga memiliki warisan budaya seperti tumpeng yang mempunyai filosofi yang mendalam,” imbuhnya.
Petinggi Desa Pecangaan Kulon secara gamblang menyampaikan bahwa kebudayaan merupakan salah satu soko guru dalam kehidupan. “Tradisi seperti sedekah bumi di Jepara lebih diperhatikan karena dalam kegiatannya menampilkan simbol-simbol kebudayaan warisan kerajaan seperti keris, tombak dan lainnya, sayangnya masih banyak anak muda dan masyarakat yang lupa dengan sejarah dan tradisi adat istiadat nenek moyangnya. Padahal simbol-simbol warisan kebudayaan menunjukkan kekayaan bangsa kita yang perlu kita jaga dan lestarikan bersama,” info M. Abdurrahman.
Ki Hendro Suryo Kartiko selaku pelaku dan pelestari kesenian dan kebudayaan menyampaikan bahwa DPD MATRA Jepara sedang menyiapkan beberapa buku tentang kebudayaan yang nantinya bisa dijadikan warisan dan referensi oleh masyarakat.
“Banyak organisasi kesenian dan kebudayaan yang sudah berperan aktif dalam pelestarian seni dan budaya di Jepara, hal ini harus kita tingkatkan melalui peran serta semua pihak,” pesannya.
Senada dengan usulan dan saran DPD MATRA Jepara, Lia Supardianik dari Dinas Kebudayaan memaparkan bahwa Dinas Kebudayaan Jepara sudah melakukan pendataan warisan budaya benda dan tak benda.
“Dewan kesenian daerah Jepara sudah ada dan nantinya kita akan dorong pembentukan dewan kebudayaan Jepara dengan melibatkan semua pihak terkait,” jelasnya.
Terakhir Imam Subhi menegaskan akan membantu pembentukan Perda pemajuan kebudayaan Jepara baik melalui inisiatif eksekutif atau legislatif. “Perda itu selanjutnya akan kita bahas dengan Bapemperda DPRD Jepara, dan mari kita bersama-sama tetap semangat dalam melestarikan seni dan budaya di Jepara,” pungkasnya.
DPD Matra audensi dengan komisi C DPRD Jepara Bahas perlunya Dewan Kebudayaan di Kabupaten Jepara.
