Ini Alasan Saipul Jamil Merengek Saat Ditangkap

YUTELNEWS.com | Pedangdut Saipul Jamil sempat merengek saat turut ditangkap polisi terkait kasus narkoba yang melibatkan asistennya, Steven Arthur Ristiady. Mantan suami Dewi Perssik itu mengaku ketakutan dan sempat mengira dia akan dibegal lalu dibunuh.

Dilansir dari Yutelnews.com, Ipul awalnya tak percaya bahwa orang berpakaian preman yang mengejar dan menghentikan mobilnya adalah polisi. Karena panik, dia pun tak mau menghentikan mobilnya.

Ipul mengatakan tetap melaju dengan alasan hendak mencari kantor polisi. Dia mengira akan dibegal.

“Jadi saya takut, saya di situ justru cari perlindungan mau cari kantor polisi, karena yang gedor kaca mobil saya ngaku polisi. Di situ makanya saya jerit, saya bilang akhirnya saya berpikiran negatif. Mohon maaf banget kepada tim dari Polsek Tambora yang saya tiba-tiba udah berpikir negatif. Saya pikir begal, makanya saya teriak-teriak ‘begal, begal, tolong! Ini Saipul Jamil’,” ungkap Saipul Jamil kepada wartawan di Polsek Tambora, Sabtu (7/1/2024).

Dia mengungkapkan alasannya menjerit hingga berteriak dan merengek saat diamankan. Dia mengaku menjerit untuk menyakinkan masyarakat.

“Saya sampai teriak begitu meyakinkan masyarakat bahwa saya benar-benar dalam keadaan lagi minta tolong. Itu salah satu alasan saya terus melaju karena saya lagi mau cari kantor polisi saking takutnya. Padahal saya inget bahwa di ujung jalan ada polres yang begitu bagus, ada masjidnya, tapi ketika kondisi saat itu saya nge-blank, jadi saya cari perlindungan,” ujarnya.

Saipul Jamil tak menampik kala itu memang banyak orang yang menggedor mobilnya. Ia bingung mengapa banyak orang yang memakai pakaian preman mengelilingi mobilnya.

“Soalnya memang banyak banget kan saat itu bapak polisinya pakai pakaian preman semua itu yang bikin saya kaget dan bingung. Makanya saya sampai teriak histeris dan saya bilang saya Saipul Jamil gitu biar semua orang itu ngeh kalau itu tuh saya,” katanya lagi.

Atas kejadian ini, Saipul Jamil mengatakan akan berhati-hati lagi dalam memilih orang yang akan bekerja dengannya. Ia pun semakin selektif dalam memilih teman.

“Makanya disini saya harus hati-hati sekarang memilih teman, memilih calon pekerja harus bener-bener selektif karena yang saya pikir baik dia ternyata seperti ini gitu, ini mungkin menjadi pelajaran buat saya,” bebernya.

April Zai/Korwilnas

Komentar