Makna Baitu Rohim Sebuah Nama 2 Kata Melekat Pada Seorang Kandidat yang Terpilih di Desa Kepundungan

YUTELNews.com | Baitu Rohim sebuah nama dua kata yang melekat pada seorang kandidat terpilih di desa Kepundungan Srono Banyuwangi ini mempunyai makna yang luas, dilihat dari segi makna; ‘Baitu’ artinya rumah, sedangkan ‘Rohim’ adalah belas kasih atau cinta kasih sayang, dengan pemakna’an yang mendalam dari sebutan Baitu Rohim yang berarti belas kasih yang digambarkan layaknya sebuah naungan atau hunian rumah, semoga saja kandidat satu ini bisa mewakili kinerjanya layaknya nama yang sudah melekat disematkan pada dirinya.

Tak luput harapan warga masyarakat desa Kepundungan agar ada keselarasan dari sebuah nama yang sudah jauh-jauh hari, dan juga pastinya sudah melewati vase- vase ritual lokal seperti (“sepasaran, atau Cepot puser, telon telon, selapanan atau 36 Dino, miton- mitoni, ” njenang Abang” , sak ubo rampene) itu semua adalah bertujuan agar nama yang sudah dilekatkan kepada jasad agar menjadi sebuah do’a yang bisa berkesinambungan dengan faktualisasi pada praktek kenyataan.

Dengan itu, semoga Baitu Rohim bisa menyangga beban tanggung jawab yang sudah menantinya itu dengan cara belas kasih didalam memotorik kinerja pemdes Kepundungan.

Tidak lupa, selain filosopi yang begitu baiknya dalam segi makna, penulis mencoba Membedah apa sajakah makna dari Baitu Rohim ini,

Jika dikaitkan dengan sebuah hadist yang mungkin diriwayatkan oleh imam Ibnu Majah yang tercantum dalam kita – kitab sufie seperti ihya’ Ulumuddin karangan syeh Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Alghozali atau sebutan umunya dikalangan ulama menyebutnya sebagai Hujjatul Islam yang Mashur dengan nama kuniahnya/ julukanya yaitu Imam Ghozali, yang berbunyi ” qolbu mukminin baitulloh”, yang artinya; hati orang yang beriman adalah rumah Alloh/ tuhan.

Maknanya, seorang yang sudah beriman maka hatinya pasti sudah terisi dengan energi ketuhanan, maka dengan sebutan Baitu Rohim bisa diartikan rumahnya tuhan yang bersifat Rohim atau welas asih,

Semoga saja demikian ketika Baitu Rohim memimpin didesa Kepundungan harapan terbesar warga Kepundungan agar ada semacam kekuatan tuhan dengan cara kerja yang memakai menegemen Rohim untuk semua warga Kepundungan dan semoga Kepundungan menjadi contoh atau semplink bagi desa desa yang lain didalam kebaikan yang tidak menggelar pesta uvoria yang berlebihan, memamerkan harta , dan sebagainya, dan itu terlihat dari sosok Baitu Rohim yang seadanya, bersahaja,ceria tanpa butuh pengakuan dengan uvoria, tetep andap asor, dingin dan menghormati setiap kawan maupun lawan.

Lanjut, jika ditarik dari filosopi Jawa, Rohim itu mempunyai arti yang sangat dalam, sebutan Rohim layaknya ‘ Sri Nalendro kolosebo atau seorang ratu yang sudah ketiban Wahyu ‘

Kolosebo’ ( ketika sowan atau menghadap) sang pencipta asal usul semua kejadian alam semesta, sebagai bentuk tanggung jawab atas kinerja (SPJ) dan setelah selesai “winisudo ing gegono”, diwisuda dilangit, atau dilantek menjadi pejabat kepala desa dilangit pendopo desa Kepundungan, cukup.

( Ilham Sodik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page