Petani Kabupaten Banyuwangi Keluhkan Lonjakan Harga Gabah yang Mahal Diiringi dengan Pupuk Non Subsidi Jadi Polemik

YUTELNews.com | Polemik pada petani tidak kunjung juga reda, mahalnya harga gabah/ padi dikabupaten Banyuwangi ini diiringi mahalnya pupuk non subsidi.

Catatan media online ini mengungkapkan fakta bahwasanya harga gabah/padi sawah yang baru dipanen hingga sampai pada penimbang gabah memang diakui sudah sangat signifikan dari pada bulan bulan sebelumnya yakni mencapai 6900 ribu hingga 7000 ribu dan terkadang 7200 ribu perkilo gramnya, namun melonjaknya harga gabah/ padi ini juga masih dikeluhkan petani karena harga pupuk non subsidi yang tidak kunjung normal berkisar diharga 400.000 hingga 450.000 per 50 kg.

Dalam wawancara terbuka salah satu petani yang ada di desa Gombolirang, Kecamatan Kabat, Banyuwangi berinisial ML mengeluhkan harga pupuk non subsidi itu, karena pupuk subsidi bantuan dari pemerintah sangat kurang baginya, sedangkan bagi para petani yang sudah mendaftarkan bio data bahwa mereka juga punya lahan untuk segera dapat bantuan pupuk subsidi itu dirasa oleh ML sangat rumit dan tidak bisa cepat.

“Sekarang 6,9 ribu terkadang 7 ribu hingga 7,1 ribu, tapi sama saja karena harga pupuk mencapai 450 ribu per 50 kilonya , 3 kali harga pupuk subsidi, tapi pupuk subsidinya tidak merata, teman saya daftar sekarang dapatnya pupuk subsidinya tahun depan,” katanya dengan mengeluh.

Namun hal berbeda diungkapkan oleh salah satu petani juga yang berada di desa Bunder yang juga kecamatan kabat Banyuwangi, sosok petani ini mengatakan jika mengenai pupuk subsidi dari pemerintah ini memang tidak bisa langsung daftar langsung dapat, dalam artian harus ada evaluasi dari petugas dulu lalu diajukan ke pusat kementrian dan akhirnya diputuskan dapat atau tidaknya pemohon sesuai regulasi yang berlaku.

“Bukan salah pemerintah, tapi salah petaninya, karena mereka mengurus kartani jika sudah ada butuhnya,” kata SM ( nama samaran ).

Kemudian, salah satu pengusaha pabrik penggilingan padi desa Gendoh kecamatan Sempu berinisial RI mengatakan dan menganalisa bahwa harga padi yang sekarang mencapai 7 ribu per kg ini akan merosot turun diminggu depan karena membludaknya panen akan merangsak naik hingga mengakibatkan membanjirnya bahan padi sehingga harga turun lagi.

“Tapi mulai agak turun sudah, mungkin tidak sampai 2 Minggu kedeoan sudah turun harga padi ini,” ungkap RI santai.

(Ilham Sodik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page