YUTELNEWS.com | Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad menjadi narasumber pada Pertemuan Pentaloka Nasional Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bagi Kepala OPDKB di Harris Resort Waterfront, Kota Batam, Kamis (23/11/2023).

Amsakar Achmad yang juga Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting Kota Batam, dalam pernyataannya menyampaikan bahwa masyarakat Kota Batam memiliki peran yang penting sebagai perpanjang tangan pemerintah dalam upaya mengurangi prevalensi stunting di wilayah tersebut.

Atas peran dari masyarakat itu pula, yang membuat Pemko Batam berhasil meraih peringkat pertama atas kinerja dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting Provinsi Kepulauan Riau.

Amsakar mengatakan, sejak awal memang memberikan perhatian ekstra untuk menyelesaikan persoalan stunting ini.

Pertimbangan paling utama yakni masa depan bangsa dan negara ke depan ditentukan dari bagaimana mempersiapkan generasi unggul sejak awal. Terlebih, menjemput bonus demografi pada tahun 2030 dan Indonesia Emas 2045.

“Sebenarnya generasi ini bisa dijaga dengan cara kita memberikan atensi atau perhatian kolektif,” imbuhnya.

Ia mencontohkan perhatian kolektif ini seperti memperhatikan kesehatan ibu hamil dan janin melalui berbagai program, edukasi calon pengantin, lalu memberikan perhatian khusus pada anak baru lahir, seperti asi eksklusif.

“Semakin intens kesadaran ini dikomunikasikan, insha Allah akan semakin baik lagi ke depan,” ucap dia.

Ia juga memberikan penghargaan kepada BKKBN Kepri, TNI/Polri, rekan-rekan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kepala puskesmas, serta tenaga pendamping keluarga (TPK) yang terdiri dari kader Posyandu, Bidan, kader kelurahan siaga, kader KB, dan kader TP PKK.

“Kolaborasi ini berhasil mencapai penurunan angka stunting yang signifikan dari tahun ke tahun, menunjukkan kesuksesan upaya yang terkoordinasi untuk mengatasi masalah tersebut,” ujarnya.

Sementara itu dilansir dari ANTARA, Kepala Perwakilan BKKBN Kepri Rohina di Batam Kamis mengatakan, aktivitas nan berjalan di Kota Batam 23-25 November 2023 tersebut diikuti oleh Perkumpulan Kepala Dinas (Perkadis) tingkat nasional, Perkadis tingkat provinsi, sekretaris Perkadis di 12 provinsi prioritas dengan nomor stunting tinggi, tujuh kabupaten/kota di Kepri, penyuluh KB, dan OPD-KB nan ada di Kepri.

“Perkiraan total ada sekitar 100 orang. Penekanan dalam aktivitas ini adalah mengenai dengan keterlibatan seluruh Perkadis untuk Program Bangga Kencana dan penurunan stunting, sehingga diharapkan betul-betul kontribusi Perkadis, OPD-KB se-Indonesia itu dapat melangkah dengan baik,” kata Rohina.

Ia menjelaskan, dengan dipilihnya Kepri menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan pertemuan Pentaloka Nasional tersebut, juga dilihat dari hasil penanganan dan percepatan penurunan stunting (gangguan pertumbuhan pada anak) di provinsi itu nan semakin baik.

“Di samping itu memang nan terpenting adalah Metode Kontrasepsi Jangka Panjang -MKJP- kita paling bagus di Indonesia ialah 23,5. Maksudnya masa usia nikah itu sudah rata-rata 23,5 di Kepri,” katanya.

Berdasarkan info Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), nomor stunting di Kepri pada 15,4 persen. Sementara berasas Electronic – Pendataan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGM) angkat stunting di Kepri pada 3,5 persen.

(Red)

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page