Pembunuh Imam Masykur Dituntut Hukuman Mati Serta Dipecat Dari Kesatuan TNI

YUTELNEWS.com | Oditur Militer II-07 Letkol Upen Jaya Supena menuntut tiga terdakwa anggota TNI pembunuh inisial IM dihukum mati. Ketiga terdakwa juga dituntut pidana tambahan dengan dipecat sebagai anggota militer TNI AD.

Tuntutan dibacakan dalam sidang lanjutan perkara penculikan, penganiayaan, dan pembunuhan terhadap IM di Pengadilan Militer II-08, Cakung, Jakarta Timur pada Senin 27 November 2023.

“Kami berkesimpulan meminta agar Majelis Hakim menjatuhkan hukuman kepada tiga terdakwa pidana pokok hukuman mati dan pidana tambahan dipecat dari militer TNI AD,” kata Oditur Militer UJ Supena, Senin 27 November 2023.

Oditur Militer berkesimpulan bahwa ketiga terdakwa telah terbukti secara sah melakukan pembunuhan berencana yang tertuang di Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 (1) ke-1 KUHP.

Ketiga terdakwa juga dinyatakan secara sah dan terbukti secara bersama-sama membawa seseorang pergi dari tempat tinggal sementara dengan maksud menempatkan seseorang dalam keadaan sengsara terbukti, yang tertuang di Pasal 328 KUHP juncto Pasal 55 (1) ke-1 KUHP.

Dalam sidang pembacaan tuntutan ini, ketiga terdakwa dihadirkan secara bersama-sama. Mereka tampak masih memakai seragam loreng TNI sambil mengalungi kalung bertuliskan tahanan.

Kuasa hukum ketiga terdakwa meminta mengajukan pleidoi atas tuntutan yang telah dibacakan Oditur Militer. Majelis Hakim mengizinkan untuk pleidoi digelar pada Senin 4 Desember 2023.

Tiga terdakwa dalam perkara dugaan pembunuhan berencana ini adalah anggota Paspampres Praka RM, anggota Direktorat Topografi TNI AD Praka HS, dan anggota Kodam Iskandar Muda Praka JS.

IM diculik di toko kosmetiknya kawasan Ciputat, Tangerang Selatan pada Sabtu, 12 Agustus 2023 sekitar pukul 17.00 Wib, Dia berjualan kosmetik di sebuah rumah toko atau ruko di Jalan Sandratek, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangsel. Imam dibunuh di hari yang sama ketika ia diculik.

Sebelumnya, Pengadilan Militer II-08 telah memeriksa total 14 saksi dalam kasus penculikan, penganiayaan dan pembunuhan Imam Masykur.

Dua di antaranya disebut sebagai saksi kunci, yakni Khaidar, korban penculikan dan penganiayaan yang selamat, serta Zulhadi Satria Saputra, kakak ipar anggota Paspampres yang terlibat dalam penculikan Imam Masykur. Zulhadi sekaligus menjadi tersangka sipil di Polda Metro Jaya atas keterlibatannya di perkara ini.

Ibu Imam Masykur, Fauziah beserta adik dan sepupunya juga dihadirkan dalam persidangan sebagai saksi. Serta anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Ketiga terdakwa juga telah diperiksa pada Senin, 19 November 2023.

Dilansir dari laman Tempo.co

(Kaperwil Aceh – Said Yan Rizal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page