Ditinggal Staf TU Tanpa Uang Bensin, Sejumlah Pelajar di Pangandaran Terlantar Setelah Mengambil Uang PIP

YUTELNEWS.com | Sebuah video yang menunjukkan sejumlah pelajar di Pangandaran telantar di Terminal Pangandaran, viral beredar di media sosial.

Para pelajar itu yang menyampaikan keluhan setelah mengambil uang bantuan dari satu perbankan.

Dalam video yang berdurasi 1 menit 6 detik, terlihat sejumlah pelajar yang mengaku dari SMK Miftahul Ulum Cimerak Kabupaten Pangandaran kelas 11 TKJ 2, terlantar di Terminal Pangandaran.

“Saya ada keluhan, tadi saya di suruh (pihak sekolah) ke bank untuk mengambil uang bantuan,” ujar satu pelajar yang belum diketahui namanya, Sabtu (9/12/2023) siang.

Setelah membawa uang bantuan, ia bersama temannya mengaku sudah mengatakan membutuhkan uang untuk membeli BBM.

“Saat di bank, saya sudah mengatakan (butuh uang buat beli BBM), tapi pas keluar (dari bank) uang saya malah diambil oleh staf TU (Tata Usaha). Dan satu staf TU itu bilang beralibi, bahwa uang tersebut untuk biaya PKL (Praktek Kerja Lapangan),” katanya.

Padahal, lanjutnya, ia bersama temannya dari Cimerak ke Pangandaran membutuhkan bensin untuk kendaraan sepeda motornya.

“Sedangkan saya tidak membawa uang sedikit pun. Saya ingin meminta ke staf TU tapi malah menyelewengkan, malah bilang saya berbohong tentang itu (butuh uang untuk beli bensin),” ucap satu pelajar didampingi 5 temannya.

Setelah video tersebut beredar. Tim Saber Pungli Kabupaten Pangandaran pun langsung menelusuri ke SMK Miftahul Ulum Cimerak pada Rabu 06 Desember 2023.

Sementara itu anggota Satgas Penindakan Saber Pungli UPP Kabupaten Pangandaran, Subarnas, mengatakan bahwa saat video viral itu terjadi, petugas Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat bersama anggota Tim Saber Pungli kebetulan berada di sekitar terminal Pangandaran.

Kemudian langsung menghampiri pelajar yang sedang kebingungan dan menceritakan yang dialaminya kepada dua petugas tersebut.

Tidak lama kemudian keenam pelajar itu langsung pulang setelah diberi bantuan uang untuk transportasinya.

“Dari kejanggalan tersebut, kami langsung mendatangi dan meminta keterangan soal bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) dari pihak sekolah terkait,” ujarnya.

Menurut pengakuan pihak sekolah, kata Subarnas, dana bantuan dari Program Indonesia Pintar tersebut akan digunakan untuk keperluan siswa jika ada kegiatan yang memerlukan biaya seperti kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau prakerin.

Dari hasil klarifikasi dengan pihak SMK Miftahul Ulum Cimerak, kata Subarnas, dana bantuan PIP tersebut sebesar Rp108 Juta untuk 108 orang penerima.

Namun, baru Rp78 juta yang sudah dicairkan dan sementara sisanya Rp 30 juta lagi belum dicairkan.

“Kita tetapkan sebanyak tiga orang yang harus bertanggung jawab terkait masalah bantuan PIP tersebut,” kata Subarnas. (Sabtu 09/12/23)

April Y. Zai/Wakabiro

Posting Terkait

JANGAN LEWATKAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

NEWS FEED