Peningkatan Kapasitas Bundo Kanduang Sekecamatan Guguak

YUTELNEWS.com | Bundo Kanduang kenagarian Guguak VIII Koto menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas Bundo Kanduang. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal 3 maret 2024 bertempat di Aula SMPN 1 Kec Guguak.

Menurut Ketua Panitia acara bundo marniliza ,Kegiatan ini diikuti oleh Bundo Kanduang Se-kecamatan Guguak dengan kesepakatan bahwa kegiatan ini diselenggarakan secara bergiliran di setiap kenagarian yang ada di Kecematan Guguak. Pada kesempatan tersebut pihak penyelenggara mengangkat tema tentang pelaksanaan adat maantakan pabukoan dan berbuka ke rumah mertua.

Pemilihan topik ini disepakati karena akhir – akhir ini masyarakat sudah mulai mengabaikan adat ini. Baik itu dari pihak menantu perempuan terhadap mertua maupun sebaliknya sebagai mertua ke rumah menantu perempuannya.

Selain daripada itu mengantarkan Pabukoan juga dilakukan ke rumah saudara laki – laki yang telah berumah tangga bagi seorang perempuan Minang Kabau.

Kelalaian ini mungkin disebabkan oleh kemajuan zaman, kesibukan, keasyikan dengan urusan ataupun faktor ekonomi. Bilamana adat ini tidak kita lestarikan lama kelamaan mulai tidak diminati oleh generasi muda bahkan bisa jadi hilang.

Pergi berbuka ke rumah menantu atau ke rumah mertua adalah kegiatan adat masyarakat Minang Kabau sa’at bulan Ramadan. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan penerapan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah ( ABS, SBK ).

Pergi berbuka dengan rombongan keluarga besar ini dilakukan pada sa’at awal pernikahan atau bula Ramadan tahun pertama selesai sebuah pernikahan. Banyak nilai – nilai kehidupan yang terkandung didalamnya.

Antara lain sikap gotong royong, saling berbagi, mempererat rasa kekeluargaan, dan menjalin silaturahmi antara dua keluarga besar yang berbeda. Pergi berbuka sebagai simbul penghormatan terhadap keluarga yang didatangi yang menandakan sikap ketulusan Dalan menjalin hubungan yang baik.

Begitu juga sebaliknya, menerima bawaan menunjukkan rasa kasih sayang, menghargai dan tanda terimakasih.

Adapun makanan bawaan dari keluarga yang datang untuk berbuka diawal tahun pernikahan ketika Ramadan tiba adalah berupa menu yang terdiri dari Nasi, dua jenis sambal dengan laik pauknya, seperti gulai daging atau ayam, dan satu jenis goreng.

Bagian ini ditata dalam rantang yang cukup besar. Berikutnya sebagai makanan pencuci mulut yang disebut dengan istilah pabukoan, ini makan manis ditata dalam jombak seperti sarikaya, nasi ketan atau silomak ataupun lopek bugis.

Selanjutnya juga ada menu yang ditata dalam rantang kecil sesuai dengan jumlah anggota keluarga dewasa yang fikut. Adapun isi rantang tersebut terdiri dari nasi, sambal, dan dua jenis pabukoan atau makanan pencuci mulut.

Bagi Bundo kanduang , adat pergi berbuka atau poi babuko merupakan ajang pembuktian fungsinya dalam sebuah kaumnya. Peranan Bundo kanduang yang mengajarkan untuk saling berempati dan berbagi.

Tidak kalah pentingnya adalah ibadah yang pahalanya berlipat ganda pada bulan Ramadan. Dengan demikian semangat maanta pabukoan tidak tergerus oleh perkembangan zaman dan budaya yang mengakibatkan munculnya sikap individual.

Kharisma Satria Kirana

Posting Terkait

JANGAN LEWATKAN