YUTELNEWS.com | Muhamad Daniel Rigan (MDR) menjelaskan, prospek kopi Batabual yang saat ini dikembangkan di Ilatah Kecamatan Batabual Kabupaten Buru mempunyai prospek yang sangat bagus di pasar Nasional maupun Internasional.
Keterangan ini disampaikan MDR kepada media ini lewat telepon seluler, Senin, (15/4)
Menurut MDR, kopi Batabual mempunyai keunggulan bijinya kecil, kadar airnya lebih rendah dari kopi yang lain dan jenis kopi seperti itu yang paling disukai di Eropa, Amerika dan negara-negara lain.
Untuk pengembangan kopi dan kedepan bisa menjadi salah satu produk unggulan Kabupaten Buru khususnya Kecamatan Batabual, maka MDR telah mengirim orang Batabual untuk belajar di Turki beberapa waktu lalu dan semua biaya ditanggung MDR.
Menurut MDR, dirinya fokus untuk mengembangkan kopi di batabual bukan saja untuk mendatangkan keuntungan dari sisi ekonomi, tapi bisa membuka akses jalan ke daerah tersebut karena investor tidak akan mungkin berinvestasi di daerah yang tidak ada jalan dan sekaligus membuka keterisolasian.
MDR memberikan gambaran, investor maupun pemerintah tidak akan berani berinves ratusan miliar kalau kemudian tidak menguntungkan. “ketika mau menginves 2 ratus miliar, yang pertama dilihat adalah aspek ekonominya apa sementara daerah yang lain seperti Bali, Sumatera dan daerah lain juga sedang meminta 2 ratus miliar, maka Bapenas pasti memilih Bali karena ekonominya jelas ada pariwisata, Sumatera juga demikian ada kebun sawit, tapi untuk Buru ada apa?”, Ucap MDR.
Kata MDR ia kemudian menampilkan bahwa Buru punya potensi kopi dan sudah punya market di luar negeri.
Kalau jalannya ada, maka investasi lebih gampang, kalau tidak ada akses jalan, maka siapa yang berani masuk. “Sebenarnya pemikirannya kesitu, hanya selalu dipolitisir, ketika saya menanam apel di pegunungan Rana, mereka mencemooh, padahal kalau apel itu ditanam di Rana maka kekuatan ekonomi akan tumbuh dan pengembangan agrowisata bisa dibuka di atas karena apel dan stroberi bisa tumbuh, alasan ilmiahnya jelas karena ketinggian sudah di atas 500 meter dari permukaan air”, jelas MDR.
Lanjut MDR, kalau itu ada maka kita bisa mengusulkan jalan ke sana dan fasilitas lain bisa didukung karena alasan ada agrowisata.
Wakorwil Maluku (88)
