YUTELNEWS.com | Batam – Sampaikan Aspirasi salah satu warga Perum Marcelia, Team Libas (Light Independent Bersatu) DPW KEPRI beserta tim dari perwakilan Lembaga Perlindungan Konsumen (LPKNI.KK) Kepri Datangi Pembiayaan BFI Finance Indonesia di Komp. Bumi Riau Makmur, Jl Laksamana Bintan.
Bambang yang merupakan korban dari kepemilikan kendaraan roda 4 dengan BP 1564 IO menyampaikan kepada team Libas bahwasanya tiba-tiba pihak BFI Finance menelpon/ menghubungi bahwa akan menarik kendaraannya. Sementara Bambang merasa tidak mengetahui dan kaget atas informasi yang diterimanya.
“Sebelumnya bahwa BPKB saya telah saya titipkan kepada (S) untuk mengurus pajak, namun tiba-tiba saya ditelepon oleh salah satu finance yang diduga BFI Finance Indonesia. Mereka ingin menarik mobil saya, Saya tidak tahu mengapa mereka menarik mobil saya,” ucapnya kepada team libas.
Sehingga Team Libas beserta LPKNI.KK mendatangi BFI (24/5), sore hari dengan menunjukkan surat Kuasa dan menanyakan kepastian BPKB tersebut. Putri, CS BFI membenarkan bahwa BPKB tersebut ada di BFI Finance.
Menunggu beberapa menit, Putri CS BFI melakukan pengecekan di sistem, ternyata nomor plat Mobil pak Bambang telah tertukar.
“Ada pak, Nomor platnya tertukar ya pak, tunggu sebentar ya pak,” ucap Putri yang merupakan CS BFI sambil menuju ke ruang belakang.

Masih di lokasi, putri mengatakan bahwa Managernya sedang tidak ada di tempat.
“Pimpinannya tak di tempat ya pak, Besok pagi kembali kesini lagi ya bertemu dengan Managementnya,” Kata putri.
Jony ketua Team Libas DPW Kepri mengatakan bahwa ada kejanggalan dalam persoalan ini.
“Ini ada kejanggalan masalah perubahan nomor Plat Mobil pak Bambang bukan perubahan plat dari perpanjangan pajak, jika nomor Platnya telah berubah tentunya STNK ditarik oleh Samsat atau BFI. Kita duga ada permainan disini antara (S) dan pihak BFI. Kita masih mempertanyakan, Apakah pihak BFI tau siapa pemilik Mobil tersebut?, Melalui Rekening siapa dana tersebut disalurkan?,” ujar Jony.
Kepada Media ini, Ketua LPKNI.KK.KEPRI Sonifati Harefa juga mengatakan bahwa setelah kita hubungi pemilik mobilnya ternyata tanpa sepengetahuan pak Bambang.
“Kita telah menghubungi pak Bambang sebagai pemilik mobil tersebut, soal alasan perubahan nomor plat itu tidak diketahuinya. Patut kita duga adanya pemalsuan data yang dilakukan oleh oknum tertentu,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, tim media masih melakukan konfirmasi pada Samsat, OJK, dan pihak – pihak terkait.
(Tim Red)
